Pemerintah tengah berupaya mendorong hilirisasi. Hal itu salah satunya diwujudkan melalui pengembangan kawasan industri di Kalimantan Utara (Kaltara).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pekan depan akan menghadiri groundbreaking kawasan industri tersebut.
"Minggu depan, saya akan menghadiri groundbreaking Kawasan Industri Tanah Kuning di Kalimantan Utara, di mana banyak investor tertarik karena komoditas yang tersedia, lahan yang luas, dan sungai yang memiliki potensi menjadi pembangkit listrik tenaga air," katanya dalam acara Indonesia's Rebound Economic Outlook 2022, Kamis (16/12/2021).
Luhut menambahkan, dengan memanfaatkan air untuk energi listrik maka akan mengurangi karbon emisi. "Dengan menggunakan energi listrik dari tenaga air, produk yang dihasilkan akan mengeluarkan karbon rendah emisi," ujarnya.
Bulan lalu,Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia akan membangun industri ekonomi hijau (green economy) pertamanya di Kaltara.
"Nanti di bulan depan kita akan memulai membangun Green Industrial Park di Kalimantan Utara yang energinya dari green energy, dari sungai Kayan," kata Jokowi dalam acara Kompas 100 CEO Forum 2021, Kamis (18/11).
Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki kekuatan besar dalam bidang ekonomi hijau. Menurutnya, strategi tersebut harus mulai ditata dari sekarang, mengingat berbagai negara pada 2030 mulai beralih terhadap penggunaan barang yang berasal dari energi fosil.
"Orang nanti 2030, Eropa, Amerika sudah mulai setop, enggak mau terima lagi barang-barang yang berasal dari energi fosil. Itu UU mereka akan siapkan. Di G20 omongannya sudah itu-itu aja, orang larinya kesini semua, ke green economy dan kita sadar kita mempunyai kekuatan besar di ekonomi hijau ini," sambungnya.
Lebih lanjut, ekonomi hijau di Kaltara akan menggunakan sumber dari sungai Kayan. Jokowi mengatakan setidaknya dari satu sungai tersebut dapat memproduksi 11.000-13.000 megawatt.
Lihat juga Video: Buruh Geruduk Kawasan Industri Pulo Gadung
(acd/ara)