Luhut Beberkan Konsep Kawasan Industri Hijau yang Bikin Jokowi Bangga

Luhut Beberkan Konsep Kawasan Industri Hijau yang Bikin Jokowi Bangga

Tim detikcom - detikFinance
Selasa, 21 Des 2021 14:24 WIB
Menteri Koordinator Kemaritiman
Foto: Muhammad Ridho: Menko Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan dimulainya proyek Kawasan Industri Hijau di Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa (21/12/2021). Menurut Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang ikut mendampingi Jokowi dalam acara peresmian itu, dirinya pernah mengatakan Indonesia bisa menjadi superpower dalam energi hijau.

Kini, kata Luhut, pernyataan itu dia buktikan dengan groundbreaking proyek tersebut yang dipimpin langsung oleh Jokowi. Luhut pun membeberkan detail apa saja yang akan dibangun dalam kawasan industri hijau. Berikut penjelasan luhut dikutip dari akun Instagramnya @luhut.pandjaitan.

Seringkali kita tidak menyangka bahwa apa yang sering kita ungkapkan dan katakan, akan menjadi doa yang terkabul di kemudian hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya merenungi kalimat/statement yang sering saya sampaikan di hadapan publik dan awak media bahwa "Indonesia bisa menjadi superpower dalam energi hijau.". Mengapa saya berkata demikian? Karena Indonesia menyimpan potensi besar yang dibutuhkan bumi ini terutama negara-negara maju dalam menahan laju perubahan iklim. Ucapan itu saya buktikan hari ini saat "groundbreaking" Kawasan Industri Hijau Indonesia yang dipimpin langsung oleh Presiden @jokowi .

Kawasan Industri Hijau di Indonesia yang akan dibangun di atas lahan seluas 16.528 hektar di Provinsi Kalimantan Utara. Kawasan Industri yang akan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini nantinya bukan hanya sekedar kawasan industri hijau.

ADVERTISEMENT

Tetapi juga akan menjadi kawasan residensial, bisnis, dan pariwisata dengan konsep "modern and smart living". Dunia perlu melihat bahwa menggerakkan roda perekonomian sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia bukanlah hal yang mustahil. "Now, we're building it in Indonesia."

Kawasan Industri Hijau bikin Jokowi bangga. Klik halaman berikutnya

Dengan konsep yang begitu modern tersebut, saya rasa bukan sebuah hal yang aneh ketika komitmen investasi di Kawasan Industri Hijau ini sudah mencapai US$ 130 miliar. Karena apa yang dibangun di sini adalah salah satu upaya Indonesia untuk menciptakan produk energi hijau yang mampu bersaing di pasar global karena mengutamakan proses industri berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Belum lagi estimasi serapan tenaga kerja sebanyak 100 ribu orang pada tahap konstruksinya, anda bisa bayangkan betapa besar dampak kesejahteraan masyarakat terutama penduduk sekitar yang akan dihasilkan dari Kawasan Industri Hijau ini.

Hanya membayangkannya saja, saya sudah diliputi rasa bangga. Apalagi jika kelak mutiara yang berkilau di kawasan sekaligus model percontohan kota masa depan yang ramah lingkungan serta terintegrasi dengan segala fasilitas yang menunjang peningkatan kualitas hidup manusia, bisa dinikmati oleh anak cucu kita tentunya bahagia sekali rasanya. Sudah layak bukan jika saya katakan bahwa Indonesia akan menjadi superpower dalam energi baru dan terbarukan?

Sementara itu Jokowi menegaskan Kawasan Industri Hijau Indonesia di Bulungan, Kalimantan Utara bakal menjadi yang terbesar di dunia. Hal itu disampaikan Jokowi di sela-sela acara groundbreaking

"Ini kita harapkan akan menjadi kawasan industri hijau terbesar dunia, bukan Kalimantan Utara, bukan Indonesia tapi dunia karena menyangkut lahan sampai detik ini 16.400 hektare dan targetnya 30 ribu hektare," katanya yang disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/12/2021).

Indonesia melibatkan banyak investor di Kawasan Industri Hijau ini, mulai dari investor dalam negeri, hingga investor China dan Uni Emirat Arab.

"Ini kerja sama besar antara Indonesia, investor Indonesia, investor dari China, Investor dari Uni Emirat Arab semuanya akan bergabung," jelasnya.

Jokowi menjelaskan bahwa dirinya sudah memantau kawasan tersebut sejak 2 tahun yang lalu dengan pesawat untuk mengetahui kondisi, keadaan dan situasinya seperti apa. Dia meminta Kapolda, Kapolres, Pangdam, Kodim, Gubernur, Bupati untuk mengawal proyek tersebut.


Hide Ads