Pemerhati Ekonomi Politik Indonesia sekaligus Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu menyebut pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir PT Krakatau Steel (Persero) Tbk bisa bangkrut di Desember tidak terbukti.
Said mengatakan hingga 31 Desember 2021 ini Krakatau Steel belum menunjukkan kebangkrutan. Bahkan dia mendapatkan kabar bahwa Krakatau Steel sudah mulai membayar utangnya.
"Faktanya hari ini (31 Desember) nggak bangkrut tuh dan saya dapat informasi internal sudah membayar utangnya," katanya dalam diskusi virtual, Jumat (31/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun menyayangkan Erick Thohir mengeluarkan statement Krakatau Steel bisa bangkrut bulan ini. Padahal selain BUMN, Krakatau Steel juga perusahaan terbuka (Tbk). Ada kaidah-kaidah yang harus dipatuhi menyangkut perusahaan Tbk ini.
"Menteri BUMN menyatakan bahwa bulan Desember Krakatau Steel akan bangkrut. Itu sangat lucu seorang menteri yang mengumumkan perusahaan Tbk bahwa akan bangkrut. Itu sebenarnya melanggar undang-undang pasar modal kalau memang kita mau tegas," jelasnya.
Erick Thohir sebelumnya mengungkap kemungkinan Krakatau Steel pada Desember ini bisa bangkrut. Hal itu bisa terjadi jika sejumlah langkah-langkah restrukturisasi gagal dilakukan.
"Untuk Krakatau Steel ini memang ada tiga langkah, problem-nya langkah ketiga ini macet. Ada dua restrukturisasi yang harus dijalankan Krakatau Steel, satu negosiasi ulang dengan POSCO ini juga nggak mudah. Tapi memang salah satunya yang sekarang ini krusial, kalau ketiga gagal, kedua gagal, dan pertama gagal maka Desember ini (Krakatau Steel) bisa default," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI beberapa waktu lalu.
Simak juga 'Blak-blakan Silmy Karim, Krakatau Steel dari Buntung Jadi Untung':