Penjualan mobil di Rusia anjlok hampir dua pertiga pada Maret. Hal itu merupakan imbas perang di Ukraina dan sanksi dari Barat yang mendatangkan masalah bagi ekonomi negara tersebut.
Seperti dikutip dari CNN, Kamis (7/4/2022), hanya 55.000 mobil baru dan kendaraan komersial ringan yang terjual di Rusia pada bulan Maret. Penjualan itu turun 63% dibanding Maret 2021 menurut data Association of European Business (AEB).
Semua pabrikan mengalami kerugian. Namun, yang paling terpukul adalah Volkswagen, yang penjualannya turun 74%. Selanjutnya diikuti Skoda dari Jerman dan Toyota. Padahal, data menunjukkan penjualan mobil pada Februari hanya turun 4,8%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lexus, merek mewah Toyota mengalami pukulan yang dalam karena penjualannya anjlok 91%, terbesar dari semua merek. Porsche, yang merupakan bagian dari grup Volkswagen mengalami penurunan penjualan sebesar 73%.
Produsen mobil Barat memutuskan untuk keluar dari Rusia menyusul keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menyerang Ukraina pada Februari.
Toyota dan Volkswagen termasuk di antara sejumlah perusahaan yang mengumumkan bulan lalu bahwa mereka telah menghentikan produksi dan menghentikan ekspor ke negara itu.
Renault Prancis, yang merupakan pemilik mobil Rusia AvtoVAZ, baru-baru ini menyatakan pihaknya menangguhkan semua aktivitas di pabriknya di Moskow, dan penilaian menjadi opsi yang tersedia terkait kepemilikan di perusahaan tersebut.
Runtuhnya rubel juga mendorong harga rata-rata mobil baru di Rusia naik antara 35% dan 45% pada bulan Maret, menurut situs analisis pasar mobil Rusia Autostat.
Simak Video 'AS Ogah Ikut Pertemuan G20 Jika Ada Rusia':