Pemerintah diharapkan dapat memberi dukungan penuh bagi produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantung nikotin, sebagai solusi permasalahan rokok di Indonesia. Alternatif ini diharapkan dapat menjadi pilihan untuk beralih dari rokok. Dukungan dari pemerintah perlu diperkuat dengan regulasi yang berbasis profil risiko kesehatan.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Garindra Kartasasmita mengungkapkan produk tembakau alternatif telah membantunya berhenti merokok sejak 2016 lalu. Meski satu bulan pertama terasa sulit, Garindra akhirnya mampu sepenuhnya lepas dari rokok.
"Satu bulan pertama terasa cukup berat karena dorongan untuk merokok masih ada. Selanjutnya menjadi semakin mudah," katanya saat dihubungi, Selasa (19/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak itu, Garindra pun berhenti merokok. Tak hanya itu, berkat beralih ke produk ini, dirinya juga bisa lepas dari smoker's cough atau batuk yang biasanya dirasakan para perokok. Selain itu, ada kenyamanan baginya maupun lingkungan sekitarnya. "Keluarga saya pun merasa lebih nyaman. Rumah, pakaian, dan kendaraan tidak berbau asap rokok," ungkapnya.
Menurut Garindra, kondisi serupa juga dialami oleh hampir seluruh konsumen produk tembakau alternatif. Dengan potensinya yang besar tersebut, dia berpendapat produk ini seharusnya mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah sebagai salah satu pilihan untuk beralih dari rokok.
Ditambah lagi, berdasarkan hasil sejumlah kajian ilmiah di dalam dan luar negeri menyatakan produk tembakau alternatif mampu mengurangi risiko hingga 90 persen-95 persen dibandingkan rokok.
"Produk tembakau alternatif seharusnya diperlakukan sebagai salah satu produk yang menerapkan konsep pengurangan risiko. Produk ini menjadi jalan keluar dan solusi nyata bagi banyak orang. Hampir seluruh konsumen rokok elektrik menyadari bahwa produk ini lebih rendah risiko. Salah satu bentuk regulasi yang dibutuhkan antara lain tentang standar produk agar dapat meyakinkan konsumen bahwa produk ini dibuat dengan benar," tegasnya.
Apabila pemerintah tidak mendukung produk tembakau alternatif dengan optimal, Garindra mengatakan prevalensi merokok dan segala masalah kesehatan yang terkait dengan rokok akan sulit diatasi.
"Di saat negara-negara maju sudah berhasil mengatasi risiko yang dihasilkan dari rokok ini, Indonesia akan tertinggal sangat jauh dan terus berada di lingkaran masalah yang tidak kunjung menemukan solusi," terang Garindra.