Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas melepas ekspor baja struktur ke Selandia Baru. Baja yang diekspor merupakan produksi dari PT Gunung Raja Paksi (GRP) sebanyak 3.800 metrik ton dengan nilai US$ 4 juta atau setara Rp 60 miliar (kurs Rp 15.000/US$).
Pelepasan secara simbolis dilakukan di halaman kantor PT Gunung Raja Paksi (GRP), di Sukadanu, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi mulai pukul 11.00 WIB.
Dalam kesempatan itu, Zulhas mengatakan memang Selandia Baru saat ini memang belum tercatat sebagai negara tujuan utama ekspor besi dan baja Indonesia. Dia memberikan apresiasi karena PT. Gunung Raja Paksi dapat menembus pasar Selandia Baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau New Zealand sudah bisa, maka seluruh dunia pasti bisa, saya sangat gembira dan berharap ke depan New Zealand bisa menjadi salah satu negara tujuan utama ekspor besi baja Indonesia," ujarnya setelah melakukan pelepasan ekspor baja simbolis di kantor PT Gunung Raja Paksi, Rabu (26/7/2022).
"Dengan capaian ini, perkenankan kami atas nama pemerintah menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras para eksportir, termasuk PT. Gunung Raja Paksi," jelasnya.
Zulhas menyebutkan Indonesia kini menjadi eksportir besi baja terbesar ke-10 di dunia. Dalam catatannya, pada tahun lalu ekspor baja Indonesia memenuhi pangsa 3,37%.
"Tren pertumbuhan ekspor besi dan baja Indonesia lima tahun terakhir adalah yang terbesar di antara 30 besar eksportir besi baja dunia, yaitu 49,3%," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Gunung Raja Paksi (GRP) Abednedju Giovano Warani Sangkaeng menyampaikan adapun ekspor baja ke Selandia Baru ini akan digunakan untuk pembangunan rumah sakir di Kota Dunedin, Selandia Baru.
"Hari ini kami berterima kasih dan dengan bangga menerima kehadiran bapak menteri dan jajarannya untuk secara simbolik melepas ekspor structural steel yang digunakan untuk pembangunan rumah sakit di kota Dunedin, Selandia Baru total ekspor kali ini adalah sebanyak 3.800 Metrik ton dengan nilai transaksi sekitar US$ 4 juta," tutupnya.
(zlf/zlf)