Wamen BUMN Sebut Holding Pupuk RI Bisa Kembangkan Industri Energi Baru

SOE International Conference 2022

Wamen BUMN Sebut Holding Pupuk RI Bisa Kembangkan Industri Energi Baru

Erika Dyah - detikFinance
Selasa, 18 Okt 2022 15:29 WIB
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury (tengah), Senior Lead Investigator for Community Health, University of Oxford Anuraj H. Shankar (kedua kiri), dan Sr. Division Chair-Education, Mayo Clinic College of Medicine and Science Nell Robinson (kanan) menjadi pembicara pada diskusi panel V State-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Senin (17/10/2022). Diskusi panel tersebut mengangkat tema
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Bali -

Wakil Menteri BUMN Pahala N. Mansury menilai transisi energi beri peluang bagi PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk memperluas sektor usaha. Tak hanya menjadi pemain di industri pupuk pangan, tapi juga bertransformasi jadi pemain di industri energi ramah lingkungan.

Dalam salah satu diskusi di SOE International Conference di Bali Nusa Dua Convention Center,Senin (17/10), Pahala mengungkap pemerintah Indonesia tengah mendorong 5 inisiatif dalam mendukung upaya dekarbonisasi demi mencapai target nol emisi karbon di tahun 2060.

Adapun 5 inisiatif tersebut antara lain mengembangkan kapasitas energi baru dan terbarukan selain listrik, mulai dari biomassa, biofuel, dan geotermal. Kedua, mengurangi ketergantungan pemenuhan listrik dengan PLTU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiga, membangun ekosistem kendaraan listrik untuk mengurangi ketergantungan akan bahan bakar minyak (BBM). Keempat, membentuk ekosistem pasar karbon antara BUMN demi mempercepat agenda dekarbonisasi dan menetapkan role model bagi pembentukan pasar karbon nasional, serta kelima mengembangkan klaster industri hijau.

Adapun Pupuk Indonesia menjadi salah satu pihak yang turut berkontribusi mengembangkan klaster industri hijau di Aceh bersama BUMN lain seperti PLN dan Pertamina. Di area klaster seluas 2.600 hektare tersebut, anak usaha Pupuk Indonesia, Pupuk Iskandar Muda akan menggarap peluang pengembangan green ammonia untuk bantu mengurangi emisi karbon di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Pahala menyebut Pupuk Indonesia dapat melihat peluang dalam pengembangan klaster industri hijau ini untuk memperluas usaha. Salah satunya lewat pengembangan green ammonia serta blue ammonia sebagai energi ramah lingkungan.

"Sehingga ke depan mereka tidak hanya menjadi perusahaan pupuk, tetapi juga dapat mengembangkan perusahaan kimia dan perusahaan energi. Mereka harus mulai mempersiapkan peluang ini. Tidak seharusnya ini (transisi energi) dilihat sebagai ancaman, tetapi harus melihat ini sebagai peluang untuk mengembangkan bisnis baru," ungkap Pahala.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Ahmad Bakir Pasaman mengungkap pihaknya telah bergerak cepat melirik peluang untuk menghasilkan energi ramah lingkungan ini. Harapannya, Pupuk Indonesia tak hanya dikenal sebagai perusahaan pupuk pangan saja tapi juga bisa bertransformasi mengembangkan energi bagi pasar nasional dan internasional.

"Karena energi sekarang jadi fokus, ada amonia serta hidrogen sebagai energi jadi mau tidak mau kita juga harus bersiap melakukan shifting. Artinya kita bertransformasi, selain menyediakan (pupuk) pangan yang jadi tanggung jawab utama, kami juga akan menyiapkan green energy berupa ammonia ini," tegas Bakir.

"Masih banyak hal yang perlu diatur, tapi kami masih terus melaporkan agar industri amonia yang sifatnya green dan blue ini tetap jalan dan Pupuk Indonesia bisa menjadi leader di sini. Karena kita memang industri amonia yang punya kapasitas produksi 6,5 juta ton, itu besar sekali," sambungnya.

Tak hanya mendorong perusahaan eksisting, dalam upaya perluasan usaha ini pihaknya akan terus mendorong joint venture dengan berbagai pihak. Serta bekerja sama dengan berbagai perusahaan energi lain di Indonesia seperti dengan PLN, Pertamina, dan BUMN lainnya.

"Bisa juga (kolaborasi) antara anak perusahaan dengan anak perusahaan lain, atau anak perusahaan dengan Pupuk Indonesia yang kami tugaskan ke depannya untuk bekerja sama dengan perusahaan energi lain maupun dengan perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia," pungkas Bakir.

Baca terus berita terbaru dari SOE International Conference 2022 di sini!




(akn/hns)

Hide Ads