PPKM Dicabut, Nasib Bisnis Swab Antigen dan PCR Gimana?

PPKM Dicabut, Nasib Bisnis Swab Antigen dan PCR Gimana?

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 02 Jan 2023 09:58 WIB
Swab Test
Foto: (Aulia Damayanti/detikcom)

Berkaitan dengan adanya pencabutan kebijakan PPKM, petugas itu memprediksi permintaan akan swab antigen dan PCR akan semakin sedikit permintaan ke depannya. Apa lagi ditambah keterangan Menkes yang mengatakan sudah tak mewajibkan lagi kedua test tersebut.

"Kalau sudah tidak diwajibkan ya akan semakin sedikit pastinya, tergantung kebijakan nanti kayaknya," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tempat berbeda, salah satu layanan Dokter 24 Jam di Ciputat juga pagi tadi terpantau sepi pasien, baik pasien berobat ataupun permintaan swab antigen atau PCR. Salah satu staf administrasi mengklaim untuk swab antigen sendiri sebenarnya masih banyak permintaan. Layanan yang semakin sedikit itu swab PCR.

"Kalau antigen sendiri itu masih banyak ko 20-30 orang biasanya sehari. Walaupun itu sedikit ya dibandingkan permintaan tahun lalu atau awal pandemi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan paling banyak permintaan swab antigen dan PCR ini dari kalangan karyawan. Meski masih banyak permintaan jumlah kasus positif diakui sudah berkurang.

"Kalau dulu itu bisa puluhan yang positif, kalau sekarang paling sehari satu yang positif. Jadi masih banyak ko permintaan swab ini belakangan," lanjutnya.

Staf tersebut mengaku tidak khawatir akan adanya PPKM, menurutnya kebutuhan swab antigen dan PCR masih akan dicari oleh masyarakat. Apa lagi, dikatakan pandemi COVID-19 ini masih berlangsung.

"Permintaan kayaknya masih tetap ada ya, mungkin karena kebutuhan atau sakit diperlukan antigen juga pasti masih tetap ada permintaannya," pungkasnya.

Sebagai informasi, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan penjelasan soal nasib tes PCR dan antigen setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dicabut. Budi mengatakan PCR dan antigen bukan merupakan sebuah kewajiban.

"Jadi teman-teman tes PCR, antigen apakah dihapus? Mungkin yang paling tepat jawabannya gini, tidak akan menjadi suatu yang diwajibkan atau disuruh pemerintah tapi kita harapkan itu menjadi suatu kesadaran masyarakat. Kalau sudah merasa kayaknya sakit, ya, tes sendiri, dan tes itu available, dan kalau nanti positif karena tahu itu menular, dia harusnya isolasi mandiri, tanpa diberi tahu kantor atau dipaksa oleh pemerintah," kata Budi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (30/12/2022).

Budi menjelaskan, tes PCR dan antigen merupakan cara untuk mendeteksi seseorang terpapar COVID-19 atau tidak. Dia mengatakan hal serupa dilakukan ketika warga menggunakan termometer saat demam.


(ada/dna)

Hide Ads