Perdana! RI Ekspor Produk Tembakau Bebas Asap ke Malaysia-Filipina

Perdana! RI Ekspor Produk Tembakau Bebas Asap ke Malaysia-Filipina

Ilyas Fadhillah - detikFinance
Kamis, 12 Jan 2023 12:48 WIB
Ekspor produk tembakau inovatif/Ilyas Fadhillah-detikcom
Foto: Ekspor produk tembakau inovatif/Ilyas Fadhillah-detikcom
Jakarta -

PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), afiliasi dari Philip Morris International (PMI), meresmikan fasilitas produksi dan melakukan pelepasan ekspor produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat. Proses ini diresmikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto.

"Pada hari ini 12 Januari 2023 dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, fasilitas produksi dan pelepasan ekspor perdana prodak tembakau inovatif bebas asap PT HM Sampoerna Tbk di Karawang, Jawa Barat, saya resmikan," katanya melalui sambungan virtual, Kamis (12/1/2022).

Airlangga berharap investasi Sampoerna diharapkan memberi dampak positif untuk investasi, termasuk penciptaan ekonomi bagi UMKM, kemitraan dengan petani, dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produk nikotin elektronik ini dirancang untuk memanaskan tembakau tanpa proses pembakaran. Yang dipanaskan adalah tembakau asli dan bukan cairan nikotin dan diklaim memiliki risiko ke kesehatan lebih rendah serta ramah lingkungan.

Adapun ekspor perdana dilakukan ke pasar Asia-Pasifik, salah satunya Malaysia dan Filipina. Direktur Jenderal Industri Agro industri Putu Juli Ardika berharap ekspor perdana berdampak positif pada industri nasional.

ADVERTISEMENT

"Di awal 2023 PT HM Sampoerna mengekspor produk inovatif ke kawasan Asia-Pasifik, ke Filipina dan Malaysia. Ini berita positif untuk perkembangan industri nasional kita, bisa juga jadi contoh industri lain," jelasnya.

Pihaknya mengapresiasi komitmen Sampoerna telah merealisasikan investasi sebesar US$ 186 juta ini.

"Kami mengapresiasi Sampoerna yang telah berkomitmen merealisasikan investasi US$ 166,1 juta untuk produk tembakau inovatif ini. Dengan kapasitas 15,45 miliar batang per tahun, melibatkan kurang lebih 500 pekerja terampil yang didukung fasilitas penelitian pengembangan investasi US$ 600 ribu, " pungkasnya.

(zlf/zlf)

Hide Ads