Harapan Bengkel Konversi yang Siap Sambut Subsidi Motor Listrik

Harapan Bengkel Konversi yang Siap Sambut Subsidi Motor Listrik

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 30 Jan 2023 07:00 WIB
Infografis biaya ubah motor bensin ke listrik
Foto: Infografis detikcom/M Fakhry Arrizal
Jakarta -

Bengkel-bengkel motor konversi motor listrik siap menyambut subsidi yang akan diberikan pemerintah. Memang, pemerintah sedang melakukan finalisasi subsidi atau insentif tersebut.

Pelaku usaha ini memiliki banyak harapan dengan insentif tersebut. Mulai dari banyaknya orang yang melakukan konversi, menekan emisi, mengurangi konsumsi BBM subsidi dan proses uji tipe yang lebih cepat.

Bintang Racing Team (BRT) Tomy Huang menilai subsidi sebesar Rp 7 juta itu bisa membantu masyarakat yang ingin konversi agar lebih ringan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, konversi ini memang membutuhkan biaya yang besar. Tapi dampak baiknya adalah mengurangi emisi dan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Untuk insentif motor konversi ini sangat membantu. Kalau konsumen dapat insentif (Rp 7 juta), ada sisa bayar kurang lebih Rp 8 juta. Kalau bisa dikreditkan di leasing atau bank maka konversi bisa cepat terlaksana dan orang berminat konversi dengan cicilan Rp 200 ribu - Rp 250 ribu maka orang jadi tertarik konversi," ujar dia kepada detikcom, Minggu (29/1/2023).

ADVERTISEMENT

Pendiri Elders Garage Heret Frasthio mengungkapkan kepastian insentif ini bisa memberikan angin segar untuk bengkel yang telah tersertifikasi dan orang-orang yang ingin melakukan konversi atau membeli motor listrik.

Untuk pindah menggunakan kendaraan listrik ini dibutuhkan dukungan dari pemerintah. Baik dukungan untuk motor konversi maupun motor pabrikan.

"Sebenarnya yang namanya insentif, makin gede kan makin bagus ya. Tapi kalau dilihat Rp 7 juta itu fair. Motor listrik pabrikan dan konversi bisa dapat subsidi dengan nilai yang sama," kata dia.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Heret menjelaskan, untuk motor konversi ini memiliki keunggulan TKDN lebih tinggi karena banyak diproduksi di dalam negeri. Dia menyampaikan sejak wacana insentif bergulir ini, orang-orang yang ingin konversi masih cenderung menunggu kepastian.

"Jadi harapan saya insentif ini makin cepat makin baik. Jangan digantung gitu," imbuh dia.

Pemilik Bintang Racing Team Tomy Huang mengungkapkan pemerintah diharapkan tidak hanya memperhatikan insentif. Tapi juga beberapa masalah seperti pengujian tipe dan pengurusan STNK dan plat biru.

"Ada yang jadi masalah yaitu uji tipe. Di beberapa Polres, Polsek atau Samsat banyak yang tidak mengetahui berapa biayanya. Di daerah juga ada polisi yang tidak tahu untuk mengubah STNK ini. Jadi diharapkan informasi bisa lebih jelas," imbuh dia.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga sedang berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk anggaran insentif ini.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan dalam acara Saratoga Investment Summit 2023 subsidi untuk motor listrik ini akan menjadi dua kelompok. Untuk bensin yang dikonversi jadi listrik dan motor baru hasil pabrikan. Subsidinya sebesar Rp 7 juta per unit.


Hide Ads