Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini secara simbolis meresmikan pabrik pupuk PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Kawasan KEK Arun Lhokseumawe. Pabrik yang memproduksi pupuk Nitrogen, Phosphat, dan Kalium (NPK) ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Dalam peresmiannya tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Wakil Menteri BUMN 1 Pahala Nugraha Mansury, Pj. Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Pj. Walikota Lhokseumawe Imran, Pj. Bupati Aceh Utara Azwardi, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Direktur Operasi Bidang EPC Eddy Herman Harun, dan jajaran pejabat pemerintahan dan pejabat lainnya.
Pembangunan pabrik pupuk NPK ini merupakan proyek pembangunan pabrik pupuk dengan menggunakan metode Chemical Reaction yang memiliki kapasitas 500.000 metric ton per year (MTPY).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya pelaksanaan pembangunan pabrik pupuk NPK murni dikerjakan oleh para Engineer dan tenaga kerja nasional tanpa adanya campur tangan dari pihak asing.
"Kehadiran pabrik NPK PIM di Aceh ini khususnya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Lhoksuemawe," kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Jumat (10/2/2022).
Selama masa pembangunannya terdapat 35 perusahaan lokal yang telah bersinergi dalam proyek tersebut. Kehadiran pabrik pupuk ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pupuk NPK di wilayah Sumatera dan Indonesia bagian Barat. Selain itu, keberadaan pabrik pupuk ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan Nasional namun juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat di Provinsi Aceh.
Dalam proyek tersebut, PTPP berperan sebagai main kontraktor EPC yang dipercaya dan ditunjuk oleh pemilik proyek untuk membangun dan mengerjakan proyek tersebut mulai dari proses desain pabrik sampai dengan dihasilkannya produk pupuk NPK dari pabrik tersebut.
Proyek pembangunan pabrik NPK ini dikerjakan sejak bulan Maret 2019 dan mulai beroperasi pada bulan Januari 2023 lalu. Adapun lingkup pekerjaan Engineering Procurement Construction Commissioning (EPCC) yang dilakukan oleh PTPP antara lain: pekerjaan sipil, pekerjaan mekanikal, pekerjaan perpipaan, pekerjaan elektrikal, dan instrument.
Pembangunan pabrik pupuk NPK berhasil mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri dengan menyumbang TKDN sebesar 85,30%. Selain itu, pabrik pupuk NPK Ini telah menggunakan teknologi terbaru dalam proses pengantongan atau pengepakan dengan menggunakan automatic bagging dan palletizing.
Melalui teknologi terbaru yang terdiri dari 2 automatic bagging dan 2 unit semi auto bagging dapat menghasilkan kapasitas produksi pengepakan pupuk sebanyak 1.200 kantong per hari.
Kehadiran pabrik NPK PIM ini memiliki multiplier effect yang luas baik melalui penyerapan tenaga kerja maupun aktivitas perekonomian lainnya dimana pabrik ini dapat menyerap tenaga kerja proyek sebanyak 1.189 orang dan 240 orang tenaga kerja pasca proyek atau pada saat beroperasional yang berasal dari lingkungan sekitar.
(das/das)