Sebagai informasi, program hilirisasi berhasil memberi nilai tambah bagi Indonesia. Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi) hilirisasi nikel berhasil menciptakan nilai tambah dari tadinya Rp 18 triliun menjadi lebih dari Rp 320 triliun setelah hilirisasi.
"Ini bolak balik saya ceritakan. Dulu US$ 1,1 miliar jual nikel mentah, atau Rp 18 triliun. Sekarang lebih dari Rp 320 triliun, 18 kali lipat," kata Jokowi dalam Rapimnas KADIN 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan menurutnya, Indonesia bisa mendapatkan lebih banyak pendapatan dari hilirisasi. Apalagi Indonesia akan mengembangkan industri baterai kendaraan listrik, dengan bahan baku yang sudah tersedia.
Melalui industri baterai kendaraan listrik dan pengembangan hilirisasi, Jokowi menyebut Indonesia bisa mendapatkan untung berpuluh-puluh kali lipat.
"Itu hanya urusan nikel mentah jadi stainless steel. Belum kalau jadi EV baterai, kalau jadi mobil atau pesawat, industrinya ada di sini, saya nggak tahu berapa puluh kali lipat," tegasnya.
(ada/ara)