Jokowi 'Hasut' Industri Otomotif RI Produksi Kendaraan Listrik

Jokowi 'Hasut' Industri Otomotif RI Produksi Kendaraan Listrik

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 16 Feb 2023 14:46 WIB
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo buka ajang IIMS 2023.
Presiden Jokowi di IIMS 2023 (Foto: Ridwan Arifin/DetikOto)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar industri otomotif segera memproduksi kendaraan listrik. Hal ini dilakukan agar Indonesia tidak ketinggalan tren bisnis di dunia.

Jokowi memaparkan di dunia internasional, kendaraan listrik mulai menjadi kebutuhan utama. Penggunaan kendaraan listrik sudah banyak didorong secara masif di berbagai negara. Jokowi tidak ingin Indonesia ketinggalan.

"Mengenai tren dunia ke depan ini semua negara akan mendorong penggunaan mobil listrik, saya juga mengajak industri otomotif untuk mulai melihat tren ini dan sedikit demi sedikit untuk menggeser industrinya ke arah tren yang hampir semua negara sekarang ini ke arah itu," ungkap Jokowi saat membuka gelaran IIMS 2023, di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan saat ini mobil combustion engine atau yang berbahan bakar minyak harus diganti dengan kendaraan bertenaga listrik.

"Trennya ini dari combustion itu digeser sedikit-dikit ke mobil listrik," tegas Jokowi.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, pemerintah pun menurut Jokowi sudah mendorong agar dari hulu sampai hilir ekosistem besar kendaraan listrik bisa terbentuk. Yang paling berada di depan mata adalah ekosistem baterai listrik bakal terbentuk di Indonesia.

"Ini segera bisa kita miliki sehingga kita bisa masuk ke supply chains global, dari EV battery, dari lithium battery dan semuanya terus kita dorong agar ini segera bisa selesai," kata Jokowi.

Jokowi juga tak mau setengah-setengah dalam mengolah bahan mentah pada komponen baterai listrik. Bila ada investor yang ingin melakukan pengolahan bahan mentah cuma sebatas katoda dan prekursor yang berada di level midstream, Jokowi tidak akan mengizinkannya.

Namun bila diolah benar-benar menjadi baterai listrik izin usaha akan sangat terbuka dan diberi karpet merah.

"Jadi investor sekarang kalau dia ingin membuat katoda atau prekursor harus setop dulu, harus masuk ke EV baterai, sehingga kita bisa mendapatkan nilai tambah yang lebih dari industri yang kita miliki," sebut Jokowi.

(hal/das)

Hide Ads