Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kunjungan kerja ke Australia. Saat bertemua Menteri Perindustrian, dan para profesor dari Australia National University, Luhut mengajak mereka berkunjung ke Indonesia.
Luhut pun membagikan momentum tersebut lewat unggahan video pada akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan. Luhut menceritakan bagaimana perekonomian RI tetap tumbuh dan resilien di tengah gejolak perekonomian global dan pandemi COVID-19. Salah satu kuncinya yaitu karena hilirisasi industri.
"Ini semua karena kita fokus mengembangkan industri hilir yang bertujuan meningkatkan nilai tambah kekayaan alam kita," kata Luhut dikutip dari akun Instagramnya, Sabtu (18/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut menyampaikan, pertemuannya dengan Menteri Perindustrian (Menperin) Australia sebelumnya telah berjalan baik. Ia juga menekankan, Indonesia tidak hanya sekedar asal bicara demi mendapatkan kepercayaan, melainkan membuktikannya dengan tindakan.
"Karena itu saya mengundang mereka ikut bersama rombongan Menteri Perindustrian Australia Mrs. Madeleine untuk berkunjung ke Indonesia. Kalian bisa lihat bagaimana industri hilirisasi benar-benar kita bangun dari hulu ke hilir," ujar Luhut.
Luhut mengatakan, dirinya ingin para akademisi tersebut melihat secara langsung bagaimana transfer teknologi yang dilakukan lewat dibangunnya beberapa Politeknik Industri untuk pengembangan SDM. Ia meyakini, hilirisasi tidak hanya berpengaruh dalam memberi nilai tambah bagi kekayaan alam Indonesia, tetapi juga nilai tambah kepada sumber daya manusia Indonesia.
"Jika kita punya tenaga kerja lokal yang terdidik dan terampil mengoperasikan mesin-mesin industri, kita tidak perlu mendatangkan lagi tenaga kerja dari luar negeri yang sudah tentu menghabiskan banyak biaya," tuturnya.
Untuk itulah, ia berharap para akademisi tersebut dapat membuktikan keseriusan RI secara langsung lewat kunjungannya. Tidak hanya melihat dari pemberitaan di media massa maupun media sosial, yang mana bisa saja menimbulkan kesan yang salah.
"Harapan saya sederhana, agar 'trust' yang sama-sama kita butuhkan muncul karena sudah kalian buktikan sendiri termasuk dengan apa yang terjadi di Papua saat ini. Kami sudah membuktikan satu hal bahwa membangun infrastruktur dan membangun manusia yang terdidik dan terampil bisa kita lakukan bersama-sama," pungkasnya.
(hns/hns)