Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja industri pengolahan tembakau, industri mesin dan perlengkapan serta industri alat angkutan mengalami peningkatan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan perkembangan ini sejalan dengan kegiatan lapangan usaha industri pengolahan.
"Kinerja lapangan usaha industri pengolahan diprakirakan kembali meningkat dengan indeks 54,79%, lebih tinggi dari 50,75% pada kuartal sebelumnya," kata dia dalam siaran pers, Jumat (14/4/2023).
Dia mengungkapkan dari komponen pembentuknya, seluruh komponen tercatat meningkat dan berada pada fase ekspansi dengan peningkatan tertinggi terjadi pada volume persediaan barang jadi, jumlah tenaga kerja dan volume produksi.
Sejumlah Sublapangan Usaha Industri Pengolahan diprakirakan membaik dari fase kontraksi menjadi ekspansi terutama pada Industri Furnitur dan Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik.
"Selain itu, beberapa Sublapangan Usaha diprakirakan meningkat terutama pada Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman, Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, serta Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional," ujar dia.
BI juga mencatat pada kuartal I 2023, volume produksi naik ke fase ekspansi dengan indeks 52,40%, lebih tinggi dari 50,29%.
Peningkatan volume produksi terjadi pada mayoritas sub lapangan usaha utamanya industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, industri alat angkutan dan industri pengolahan tembakau.
Pada kuartal II 2023, volume produksi diprakirakan meningkat dengan indeks sebesar 56,73% sejalan dengan permintaan yang meningkat, didukung ketersediaan sarana produksi dan kapasitas penyimpanan.
Selanjutnya volume persediaan barang jadi menunjukkan peningkatan pada kuartal I 2023 dan masih berada pada fase ekspansi dengan indeks sebesar 51,12% lebih tinggi dari 50,59% pada kuartal sebelumnya, ini sejalan dengan peningkatan kinerja volume produksi.
BI menyebut komponen penggunaan tenaga kerja menunjukkan perbaikan meski masih berada pada fase kontraksi sebesar 46,79%. Angka ini membaik dari 46,68% pada kuartal sebelumnya.
Tenaga kerja ini pada industri mesin dan perlengkapan, industri furnitur, industri kayu, barang dari kayu, gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya.
(kil/dna)