Dua perusahaan raksasa Jerman, VW dan BASF akan menggelontorkan dana jumbo untuk investasi pabrik baterai mobil listrik di Indonesia. Hal itu sebagai 'oleh-oleh' atas keikutsertaan Indonesia dalam pameran industri dan teknologi Hannover Messe 2023 di Jerman yang baru saja digelar.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, VW akan investasi sebanyak US$ 2,6 miliar atau setara Rp 38,48 triliun (kurs Rp 14.800) untuk pembangunan baterai mobil listrik. Jika digabung dengan BASF, maka total investasi yang akan digelontorkan US$ 4,6 miliar atau setara Rp 68,08 triliun.
"Komitmen investasi itu total VW aja US$ 2,6 miliar untuk pembangunan baterai mobil, terus juga ada BASF dari Jerman. Totalnya kemarin yang rapat antara VW-BASF kalau tidak...nanti tanya Pak Bahlil (Menteri Investasi) lagi ya, kalau nggak salah hampir US$ 4,6 miliar," katanya di Stasiun Senen Jakarta, Selasa (18/4/2023).
Menurutnya, hal itu menunjukkan jika langkah Indonesia mendorong hilirisasi memberikan dampak yang positif. Selain itu, hal itu menunjukkan jika Indonesia berteman dengan semua negara.
"Yang paling penting inilah bukti kenapa hilirisasi daripada sumber daya alam bagus buat Indonesia. Apalagi Indonesia negara non blok, non alliance, membuka hubungan dagang dengan semua pihak, dengan Cina, Eropa dan Amerika," katanya.
Selain itu, dia mengatakan, kerja sama ini akan menguntungkan semua pihak. Bagi Indonesia, kerja sama itu akan memberikan dampak pada pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
"Dengan kerja sama kemarin terbukti kita mendukung industri mobil listrik Eropa, tetapi Eropa juga harus mendukung pembukaan lapangan kerja di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia agar Indonesia bisa menjadi juga jadi negara maju," katanya.
Lihat juga Video: Ambisi Jokowi Bawa RI Jadi Pemain Besar Industri Kendaraan Listrik
(acd/eds)