Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para pekerjanya, Minamas Plantation memfokuskan diri pada peningkatan kualitas kehidupan bagi keluarga pekerja yang berada di wilayah operasionalnya.
Strategi ini dilakukan sejak tahun 2019 melalui dua inisiatif utama yaitu akses kepada fasilitas air minum berkualitas dan pembangunan perumahan layak keluarga bagi setidaknya 27.000 pekerjanya yang tersebar di seluruh wilayah operasional di Indonesia.
Industri sawit merupakan industri yang menyerap banyak tenaga kerja, mencakup areal yang sangat luas serta berada di remote area.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melihat kondisi tersebut, kami memandang bahwa sudah seharusnya upaya untuk mensejahterakan pekerja beserta keluarganya harus dilakukan secara jangka panjang. Fokus kami pada beberapa tahun terakhir adalah melakukan peningkatan kualitas hidup yang menitikberatkan pada keluarga pekerja," kata CEO Minamas Plantation Adi Wira Abd Razak dalam keterang resmi yang diterima, Selasa (2/5/2023).
Mengapa hal ini penting? Lanjut dia.
"Sebagian besar dari pekerja kami membangun kehidupan di wilayah perkebunan, mulai dari berkeluarga, memiliki anak, hingga melihat mereka dewasa dan berkembang. Kehidupan ini yang ingin kami pastikan kesejahteraannya," jelas dia.
"Dalam rangka memaknai Hari Buruh Sedunia kali ini, ada dua inisiatif utama yang telah kami kembangkan yaitu pembangunan fasilitas perumahan yang layak bagi keluarga dan pembangunan fasilitas air minum yang berkualitas melalui sistem Reverse Osmosis (RO)," tambahnya.
Khusus fasilitas air minum, Minamas Plantation telah mendirikan sebanyak 133 unit Reverse Osmosis Water (RO Water) termasuk 1 unit RO Water yang dapat digunakan bagi 170 Kepala Keluarga (KK).
Sebelumnya, Pekerja harus membeli air kemasan untuk dikonsumsi dengan menghabiskan Rp 450.000/bulannya. Sehingga, jika dikonversikan ke dalam rupiah pembangunan 133 unit fasilitas air minum tersebut sudah memberikan manfaat setara dengan Rp 12 Milyar per bulannya.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Keluh Kesah Petani Sawit di Perbatasan Kalbar - Malaysia Jagoi Babang