Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) bicara soal program kendaraan listrik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menyebut program itu juga sama saja akan menyumbang polusi udara jika sumber energi masih berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
"Mobil listrik itu untuk mengurangi emisi kan? Tapi tiap malam itu harus di-charge, jadi sangat tergantung kepada pembangkit. Kalau pembangkitnya tetap PLTU itu hanya berpindah emisi dari knalpot mobil ke cerobong PLTU," katanya di Universitas Paramadina Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (23/5/2023) kemarin.
JK menyebut kebijakan mendorong penggunaan kendaraan listrik harus dibarengi dengan kesiapan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk menekan emisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski pemerintah sudah punya program mempensiunkan PLTU, langkah itu dinilai lambat.
"Jadi harus bersamaan, membikin. Sebenarnya kita punya program itu, tapi sampai sekarang juga kemajuannya lambat, sekali lagi minta maaf," ucap JK.
Ia pun memamerkan apa yang sudah dilakukan di perusahaan miliknya dalam bendera PT Hadji Kalla. JK mengklaim sudah lebih dulu membangun pembangkit listrik bersih.
"Kita di Hadji Kalla 10 tahun lalu sudah bikin PLTA, bisa dibikin dalam negeri," pamernya.
(aid/ara)