Anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR/Vektor) Gilarsi Wahju Setijono mengungkap minat daerah terhadap bus listrik listrik cukup tinggi. Ia menyebut pihaknya sudah melakukan uji coba bus listrik di sejumlah daerah, seperti Provinsi Aceh, Bali, dan lainnya.
Sayangnya untuk penggunaan bus listrik sebagai transportasi umum di daerah masih terkendala oleh regulasi. Padahal bus listrik dinilai lebih menguntungkan dan ramah lingkungan.
"Perlu banget (bus listrik) mereka sudah antre dalam testing-testing yang sudah dilakukan di kita mulai dari Aceh sampai ke Bali, mereka semua sudah lakukan testing-testing. Kenapa mereka tidak segera adposi ini? karena payung hukum di internal regulasi daerahnya belum siap," katanya dalam Media Gathering di The Convergence Indonesia, Jakarta, Senin (29/5/2023).
Ia memberikan contoh provinsi DKI Jakarta yang sudah memiliki payung hukum terkait penggunaan bus listrik sebagai transportasi umum, dan langsung memberikan kontrak 10 tahun kepada VKTR. Sementara provinsi lain masih berbenah dari sisi regulasi.
Sebagai informasi, TransJakarta telah mengoperasikan 52 bus listrik dari raksasa mobil listrik China, BYD yang dipasok oleh VKTR. VKTR telah bekerjasama dengan BYD sejak tahun 2018.
"Contoh misalnya kalau TransJakarta di bawah pemprov DKI Jakarta itu sudah punya payung hukum memberikan kontrak itu 10 tahun. Tapi provinsi lain atau kota lain belum. jadi mereka sedang berbenah dari sisi regulasinya," jelasnya.
Sementara itu, Anindya Bakrie yang menjabat sebagai Komisaris Utama VKTR menegaskan bahwa prospek bisnis pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini terbilang besar. Hal ini didukung oleh adanya perubahan besar-besaran industri kendaraan global yang tengah mengalami transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan.
Sejalan dengan itu, melalui Perpres Nomor 55 Tahun 2019, Indonesia pun berkomitmen melakukan percepatan terbentuknya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan di Indonesia.
"VKTR akan berfokus dalam mengembangkan bisnis KBLBB di segmen kendaraan komersial seperti bus dan truk. Berdasarkan data, kebutuhan bus di kota Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga tahun 2030. Jika menghitung potensi di seluruh Indonesia, maka angka 10.000 unit ini dapat menjadi 20 kali lipat lebih besar," ujar Anindya Bakrie.
Ia juga membuka peluang untuk perusahaannya membuka market di daerah selain Jakarta.
"Kita sudah buktikan dengan penjualan yang ada, dengan bus dengan TJ. Ke depan tentu selain dari TJ bisa ada market ekspansion di tempat lain ketika market2nya siap. Kita sudah testing di berbagai tempat di Bali, Aceh, Surabaya, di Semarang," pungkasnya.
Simak Video "Video: 30 Bus Listrik Siap Antar Kepala Daerah dari Monas ke Istana"
(zlf/zlf)