China Desak Jepang Batalkan Pembatasan Ekspor Chip!

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 30 Mei 2023 08:20 WIB
Foto: cnn
Jakarta -

China mendesak Jepang untuk membatalkan kebijakan pembatasan ekspor chip semikonduktor. Hal itu dinilai sebagai kesalahan yang melanggar aturan ekonomi dan perdagangan internasional.

"China bersedia bekerja sama dengan Jepang untuk mempromosikan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan utama," kata Menteri Perdagangan China Wang Wentao dikutip dari Reuters, Selasa (30/5/2023).

Sebelumnya pada Januari 2023 Jepang dan Belanda sepakat menyelaraskan kebijakan yang diambil Amerika Serikat (AS) untuk membatasi sejumlah penjualan alat pembuat chip ke China. Sebanyak 23 jenis peralatan manufaktur semikonduktor telah dibatasi ekspornya ke negara tetangga.

AS memberlakukan pembatasan ekspor tahun lalu untuk memperlambat upaya China dalam mengembangkan superkomputer yang dapat digunakan untuk memproduksi sistem senjata nuklir dan sistem kecerdasan buatan (AI).

Jepang belum memasukkan China dalam pembatasan ekspor, hanya saja pihaknya mengatakan akan memenuhi kewajibannya untuk berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas internasional.

Pada Jumat (26/5), Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Nishimura Yasutoshi bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo. Keduanya sepakat memperdalam kerja sama dalam pengembangan chip dan teknologi canggih seperti komputasi kuantum dan AI.

Wang juga sempat bertemu Raimondo dan Perwakilan Dagang AS Katherine Tai saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Detroit pada 26 Mei 2023.

Dalam kesempatan itu, Wang mengkritik kebijakan ekonomi dan perdagangan AS terhadap China, termasuk Kerangka Kerja Ekonomi Asia-Pasifik. Dipimpin AS, Kelompok Tujuh (G7) negara maju bulan ini setuju untuk menghilangkan risiko, tetapi tidak memutuskan hubungan dengan China.

"Mengurangi mereka sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia dalam segala hal mulai dari chip hingga mineral," ucapnya.

Lihat juga Video: Giliran China yang Kini Blokir Perusahaan Asal AS




(aid/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork