Ada PalmCo, Petani Sawit Pesan Begini

Ada PalmCo, Petani Sawit Pesan Begini

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 30 Mei 2023 16:35 WIB
Pekerja melakukan bongkar muat kelapa sawit yang akan diolah menjadi minyak kelapa sawit Crude palem Oil (CPO) dan kernel di pabrik kelapa sawit Kertajaya, Malingping, Banten, Selasa (19/6). Dalam sehari pabrik tersebut mampu menghasilkan sekitar 160 ton minyak mentah kelapa sawit. File/detikFoto.
Foto: Jhoni Hutapea
Jakarta -

Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) Indonesia, Setiyono menilai, keberadaan PalmCo dapat membuat hubungan yang terjalin antara petani dan pengusaha sawit lebih harmonis.

Adapun PalmCo sendiri merupakan anak usaha dari perusahaan plat merah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group. Setiyono mengatakan, dengan kondisi saat ini, ketika sawit masih dikelola secara terpisah di masing-masing anak usaha PTPN, hubungan petani sawit dan perusanaan relatif baik.

"Setelah dibentuk subholding PalmCo yang khusus mengelola bisnis sawit, kami yakin kemitraan dengan petani akan lebih baik dan efisien," ujarnya, dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (30/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, Setiyono memandang, di saat satu anak usaha menggarap banyak komunitas, seperti waktu-waktu sebelumnya, petani sawit seolah bukan menjadi mitra bisnis utama, melainkan 'bersaing' dengan komoditas karet, coklat hingga teh.

Adapun selama ini, menurutnya anak usaha PTPN Group dibedakan berdasarkan daerah operasi, bukan berdasarkan komoditas. Oleh karena itu, dengan adanya PalmCo, maka petani sawit akan menjadi mitra utama perusahaan, sehingga perhatian kepada petani kelapa sawit diyakini juga akan meningkat.

ADVERTISEMENT

"Nah, ketika mendengar akan ada PalmCo khusus perusahaan palem-palem-an, ya kami senang sekali. Kami yakin, PalmCo akan fokus dengan kepentingan petani sawit," ujar Setiyono.

Sebagai perusahaan khusus sawit yang dikelola untuk menjadi perusahaan yang lebih besar dari saat ini, menurutnya PalmCo akan membutuhkan pasokan bahan baku yang lebih besar pula. Bahan baku ini nantinya akan dipasok dari kebun perusahaan dan petani plasma, serta petani swadaya di seluruh Indonesia.

Karena itu, Setiyono juga menawarkan kerja sama yang lebih mengikat dengan PalmCo untuk memastikan ketersediaan bahan baku minyak sawit. Selain memastikan kesinambungan pasokan tandan buah segar (TBS) ke pabrik-pabrik Palmco, Aspekpir juga dapat membantu petani meningkatkan kualitas buah, seperti yang diharapkan oleh Palmco.

"Sebagai perusahaan besar, PalmCo pasti butuh kepastian bahan baku dengan kualitas yang dibutuhkan. Kami bisa berperan di situ karena berhubungan langsung dengan petani sawit di seluruh Indonesia," tambahnya.

Di sisi lain, Setiyono mengakui dengan banyaknya jumlah petani sawit yang tersebar di seluruh Indonesia, kurangnya komunikasi dengan perusahaan sawit masih sering terjadi.

Hal inilah yang melandasi Aspekpir hadir. Pada prinsipnya, Aspekpir membawa kepentingan petani, terutama dari sisi harga. Sementara, keberhasilan PalmCo dalam mengelola bisnis sawit juga menjadi kepentingan petani karena jika perusahaan terus berkembang, maka kebutuhan kelapa sawit juga akan semakin besar.

Dengan demikian, lanjut Setiyono, pasar kelapa sawit petani akan semakin besar sehingga harga juga tentu akan meningkat. Dari sana pada akhirnya mensejahterakan petani juga.

"Jadi kami sangat mendukung rencana PTPN Gorup memisahkan bisnis kelapa sawit menjadi perusahaan tersendiri PalmCo," ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani telah mengumumkan rencana penggabungan 13 perusahaan di bawah Holding Perkebunan Nusantara, menjadi dua Sub Holding.

"Langkah ini adalah bagian dari transformasi menyeluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan," jelas Abdul Ghani, seperti dilansir dari laman resmi PTPN Group, dikutip Senin (29/5/2023).

Dia mengatakan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII akan bergabung ke dalam PTPN IV atau nantinya dikenal sebagai Sub Holding PalmCo. Sedangkan, PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV akan bergabung ke dalam PTPN I atau nantinya dikenal sebagai Sub Holding SupportingCo. Penggabungan Sub Holding PalmCo diharapkan akan segera terlaksana pada 2023.

Lihat juga Video: Keluh Kesah Petani Sawit di Perbatasan Kalbar - Malaysia Jagoi Babang

[Gambas:Video 20detik]



(dna/dna)

Hide Ads