Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mendukung penuh upaya hilirisasi yang dilakukan pemerintah. Hanya yang diminta agar itu tak cuma dilakukan di sektor sumber daya alam (SDA) seperti nikel, bauksit, hingga tembaga.
Perry menilai hilirisasi juga perlu didorong di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Hal itu disebut penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan akan memberikan dampak distribusi pendapatan dan penciptaan lapangan kerja yang lebih baik.
"Kami memandang kalau bicara hilirisasi, jangan hanya terbatas pada hilirisasi SDA. Hilirisasi juga diperlukan dan harus kita dorong di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan," kata Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (8/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu menjadi penting karena itu juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan dampak terhadap distribusi pendapatannya lebih baik, penciptaan lapangan kerja lebih baik," tambahnya.
Untuk itu, pihaknya merasa perlu ada penambahan dalam asumsi dasar pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2024.
"Kalau kita lihat program-program dari Kementerian/Lembaga juga sudah ada di situ, sehingga secara sistem politik dari pemerintah itu akan lebih bagus hilirisasinya, mencakup juga pertanian, perkebunan, dan perikanan," tuturnya.
Apalagi pemerintah dan DPR RI sepakat pertumbuhan ekonomi tahun 2024 dipatok dalam kisaran 5,1%-5,7%. BI sendiri memperkirakan pertumbuhan hanya akan berada di kisaran 4,7-5,5%.
"Kami masih bisa melihat sejalannya kalau titik atasnya adalah 5,6%. Jadi nanti batas atasnya 5,6%, sehingga tinggal titik tengahnya nanti monggo (disesuaikan)," ujar Perry.
(aid/rrd)