Anggota DPR Cecar Pengusaha Smelter Pakai Lembaga Survei Itu-itu Saja

Anggota DPR Cecar Pengusaha Smelter Pakai Lembaga Survei Itu-itu Saja

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 08 Jun 2023 19:00 WIB
A staff takes a sample of melted gold out of a smelter into a mould of a bar at a plant of gold and silver refiner and bar manufacturer Argor-Heraeus in Mendrisio, Switzerland, July 13, 2022. REUTERS/Denis Balibouse
Foto: Ilustrasi - REUTERS/Denis Balibouse
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Maman Abdurrahman mencecar para pengusaha smelter lantaran hanya menggunakan lembaga survei yang 'itu-itu saja'. Maman awalnya menanyakan satu per satu lembaga survei yang dipakai.

Kepada perwakilan PT Obsidian Stainless Steel, Maman bertanya lembaga survei apa yang dipakai.

"Bapak lembaga surveinya pakai apa pak?" tanya Maman dalam rapat yang dihadiri pengusaha smelter, di Komisi VII, Jakarta, Kamis (8/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anindya dan Carsurin," jawab perwakilan Obsidian.

Pertanyaan serupa juga ditanyakan ke perwakilan PT Gunbuster Nickel Industry. Jawabannya sama, perusahaan tersebut menggunakan lembaga survei Anindya dan Carsurin.

ADVERTISEMENT

Maman mengatakan, Komisi VII awalnya tidak awas dan menganggap remeh lembaga survei. Namun, dalam 4 bulan terakhir ia banyak mendapat laporan di mana lembaga survei ini menjadi sumber permasalahan.

"Ternyata kurang lebih 4 bulan terakhir ini banyak sekali mendapatkan laporan-laporan ternyata sumber permasalahan yang bisa menyebabkan potensi kerugian negara sangat besar itu karena kelakukan lembaga survei," jelasnya.

Dia mengatakan, ada 11 lembaga survei resmi yang telah diberikan persetujuan oleh Ditjen Minerba.

"Tapi saya tadi baru melakukan sebuah langkah simulasi sederhana, selalu yang kesebut Anindya," katanya.

Maman kemudian bertanya kepada perwakilan Obsidian, kenapa memakai Anindya. Padahal, ada 10 lagi lembaga survei yang diyakini memiliki kompetensi yang sama.

"Yang pertama kami merasa Anindya paling besar, dan punya pengalaman di bidang nikel," jawab perwakilan Obsidian.

Maman kemudian bertanya, apakah PT Surveyor Indonesia kurang besar. Lantas, perwakilan Obsidian menjawab, mereka juga memakai Surveyor Indonesia dan PT Sucofindo.

"Jangan bohong-bohong lagi pak, nanti saya audit semua itu, saya bongkar semua, bapak makin pusing lagi nanti Obsidian Stainless Steel," ujar Maman.

(acd/rrd)

Hide Ads