Anak Buah Luhut Sebut Bank Singapura Agresif Danai Proyek Hilirisasi di RI

Anak Buah Luhut Sebut Bank Singapura Agresif Danai Proyek Hilirisasi di RI

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 12 Jun 2023 16:53 WIB
PT Bumi Resources Minerals Tbk mendapatkan hasil positif dari proyek tambang emasnya di Blok Poboya. Total cadangan mineralnya mencapai 14,2 juta ton bijih.
Foto: Ilustrasi/Dok. Bumi Resources Minerals
Jakarta -

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyatakan, bank-bank dalam negeri mulai aktif memberikan pembiayaan pada proyek hilirisasi tambang. Kementerian juga menyebut, bank Singapura mulai agresif memberikan pembiayaan.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Septian Hario Seto menjelaskan, investasi untuk proyek hilirisasi sangat besar. Menurutnya, rata-rata satu proyek hilirisasi bernilai di atas US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,8 triliun (kurs Rp 14.800).

Dengan investasi yang besar, maka kebanyakan tidak hanya mengandalkan modal sendiri tapi perlu pinjaman bank. Diakuinya, awal-awal proyek hilirisasi tambang banyak dukungan dari lembaga keuangan terutama dari China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di awal-awal saya kira banyak sekali dukungan dari lembaga keuangan internasional terutama yang dari Tiongkok untuk memberikan pendanaan untuk proyek-proyek hilirisasi di Indonesia," katanya dalam acara bertajuk Untung Rugi Larangan Ekspor Mineral Mentah, Senin (12/6/2023).

Meski demikian, dia melihat dalam beberapa bulan terakhir bank-bank dalam negeri aktif dalam pembiayaan proyek hilirisasi. Tak cuma itu, bank-bank Singapura juga agresif memberikan pembiayaan.

ADVERTISEMENT

"Bahkan sekarang saya juga melihat bank-bank dari Singapura juga cukup agresif untuk ikut pembiayaan proyek-proyek hilirisasi di Indonesia," katanya.

Lebih lanjut, Septian menjelaskan, hilirisasi memacu nilai ekspor dan mendorong terciptanya surplus pada neraca perdagangan. Dia mengatakan, hal ini juga mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

Tak cuma itu, hilirisasi juga mendorong penciptaan lapangan kerja.

"Kalau kita lihat penciptaan lapangan kerja ini juga cukup signifikan, jadi kalau kita lihat di Weda Bay, di Obi, di Morowali, di Konawe itu jumlah kerjanya mencapai puluhan ribu dan gaji mereka pun juga rata-rata jauh di atas UMR," terangnya.

(acd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads