Maskapai pelat merah Bangladesh, Biman Bangladesh Airlines memutuskan membeli 10 pesawat Airbus. Menteri Penerbangan Sipil Bangladesh, Mahbub Ali mengatakan, maskapai mulai beralih dari armada yang sebelumnya didominasi oleh Boeing.
"Sesuai kebutuhan kami, keputusan telah diambil untuk membeli 10 pesawat secara bertahap. Komite teknis sedang menilai sekarang," kata Mahbub Ali dikutip dari Reuters, Senin (19/6/2023).
Komentar Ali muncul setelah salah satu sumber menyebut maskapai itu hampir mencapai kesepakatan untuk membeli 10 pesawat berbadan lebar Airbus A350. Hal ini menandai pesanan pertamanya dengan pembuat pesawat asal Prancis itu.
Belum bisa dipastikan apakah kesepakatan itu akan diselesaikan saat acara Paris Air Show yang dibuka pada Senin. Saat dikonfirmasi, Airbus dan Biman menolak berkomentar.
"Setiap negara memiliki Airbus dan Boeing dalam armada mereka. Kami tidak memiliki Airbus dalam armada kami," kata Ali, yang menyebut Biman ingin menghentikan ketergantungannya pada pembuat pesawat AS.
Biman yang berusia 51 tahun memiliki armada lebih dari 20 pesawat dan mayoritasnya adalah Boeing. Lebih dari setengahnya berbadan lebar, dan beberapa pesawat turboprop Dash-8.
Permintaan Biman Bangladesh untuk menambah pesawat berbadan lebar muncul saat permintaan perjalanan mengalami peningkatan yang kuat pasca-pandemi. Maskapai ini terbang tanpa henti ke 20 tujuan di seluruh dunia termasuk Inggris, Malaysia, Thailand, dan Kanada.
(ara/ara)