Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik ditargetkan menyerap investasi sebesar US$ 7 miliar atau sekitar Rp 105 triliun (kurs Rp 15.000). Dari target tersebut, hampir separuhnya berasal dari investasi PT Freeport Indonesia.
Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), Bambang Setiono mengatakan, pemerintah memberikan target yang tidak mudah.
"KEK Gresik mendapat tugas dari pemerintah tidak ringan yaitu menarik foreign direct investment US$ 7 miliar dalam 5 tahun, tapi ya sudah dibantu sekali oleh Freeport itu US$ 3 miliar, jadi kami harus menarik US$ 4 miliar," katanya dalam acara DIseminasi RUPTL PT BKMS 2023-2032 yang disiarkan secara online, Senin (26/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, investasi realisasi saat ini telah mencapai US$ 4,5 miliar. Dia bilang, pihaknya tengah mengejar sisa US$ 2,5 miliar dalam 3 tahun.
"Sementara sampai hari ini more or less mungkin sekitar total US$ 4,5 miliar. Jadi masih ada waktu 3 tahun kami harus menarik lagi US$ 2,5 miliar kira-kira. Moga-moga tahun ini dan tahun depan bisa selesai pak," katanya.
Dia menambahkan, dalam 15 tahun ke depan, pihaknya ditargetkan menarik investasi hingga US$ 16,9 miliar. Dia melanjutkan, untuk menarik investasi itu dibutuhkan pasokan listrik yang andal.
"Harapan pemerintah atas readiness JIIPE dalam mendukung program hilirisasi dengan menyediakan lahan siap pakai dan fasilitas pendukungnya untuk menjadi destinasi investasi para investor asing untuk berinvestasi di Indonesia khususnya KEK Gresik membutuhkan energi listrik yang andal," terangnya.
Pada kesempatan itu, dia juga mengatakan, KEK Gresik sendiri telah dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebanyak 4 kali.
"Kebetulan Pak Jokowi juga sudah 4 kali ke sini, nanti mungkin kalau Freeport peresmian itu minimal 5 kali, belum yang lain," ujarnya.
(acd/rrd)