RI Punya Banyak Nikel, PLN Ingin IBC Jadi Perusahaan Besar

Laporan dari Hong Kong

RI Punya Banyak Nikel, PLN Ingin IBC Jadi Perusahaan Besar

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 30 Jun 2023 19:20 WIB
Direktur Retail Dan Niaga PLN Edi Srimulyanti
Foto: Angga Aliya/detikcom
Hong Kong -

PT PLN (Persero) ingin agar Indonesia Battery Corporation (IBC) menjadi perusahaan baterai pertama terbesar di Indonesia. Direktur Retail Dan Niaga PLN Edi Srimulyanti mengungkapkan pihaknya selaku pemegang saham IBC ingin agar perusahaan itu bisa memproduksi baterai listrik dalam negeri alias made in Indonesia.

Dia mengungkapkan Indonesia punya modal besar sebagai negara pemilik sumber daya nikel terbesar di dunia. Nikel sendiri adalah komponen utama baterai listrik, khususnya untuk mobil listrik alias electric vehicle (EV).

"IBC kan kita harapkan jadi perusahaan baterai pertsma di Indonesia yg jadi berkembang besar, karena sumber daya nikel 35% bahan baku baterai di tempat kita akan sangat sayang kalau kita nggak punya pabrik yang bisa produksi bahan jadinya. Karena baterai jadi komponen utama EV," kata Edi di Indonesia Inc, Hong Kong, Jumat (30/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui IBC, Edi juga mengatakan PLN ingin bisa menyediakan infrastruktur kelistrikan yang baik dan nyaman bagi masyarakat pengguna mobil listrik.

Sejauh ini sudah ada 800 SPKLU yang disiapkan PLN melalui IBC yang bisa digunakan isi daya kendaraan roda empat. Kemudian untuk kendaraan listrik roda dua ada 1.400 fasilitas battery swap dan 6.000-an lebih tempat pengisian daya.

ADVERTISEMENT

Dengan kehadiran Indonesia Inc di Hong Kong, Edi menyebutkan PLN ingin agar pihaknya dapat menjalin kerja sama dengan pemain besar baterai di Asia, utamanya China. Setidaknya, IBC ditargetkan bisa melakukan alih teknologi dengan kerja sama yang dilakukan.

(hal/rrd)

Hide Ads