Prabowo Sebut Pesawat CN-235 Laku hingga 100 Unit, Dipesan Negara Mana Saja?

Prabowo Sebut Pesawat CN-235 Laku hingga 100 Unit, Dipesan Negara Mana Saja?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 10 Jul 2023 18:24 WIB
Pesawat CN 235 yang membawa jenazah korban Hercules C-310 di Medan, tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (1/7/2015). Para keluarga korban pun sudah tiba di Halim dan menanti para korban untuk diserahkan dari pihak TNI AU kepada keluarga korban. Rachman Haryanto/detikcom.
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Senin (10/7/2023). Ia mengaku, telah melaporkan tentang kemajuan di industri produksi pesawat militer yakni CN-235.

CN-235 sendiri merupakan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI. Prabowo mengatakan, saat ini pesawat tersebut diincar oleh banyak negara. Kalau ditotal, permintaan untuk pesawat ini tembus hingga 100 unit.

"Permintaan CN-235 di banyak negara cukup tinggi, cukup baik. Perhitungan kita kurang lebih ada permintaan sampai dengan 100 pesawat CN-235," kata Prabowo, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (10/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo mengaku, informasi ini diperolehnya secara langsung dari Direktur Utama PTDI. Adapun negara-negara yang berminat di antaranya mulai dari Afrika hingga Amerika Latin.

"Dari Afrika, Amerika Latin, dan sebagainya. Jadi ini tentunya membesarkan hati kita dan didorong terus industri pertahanan kita supayaa lebih efisien, lebih produktif, inovatif, dan tidak malu-malu kerja sama dengan siapapun yang bisa membawa nilai tambah bagi kita," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, perusahaan juga melaporkan adanya peningkatan kemampuan produksi. Dari yang awalnya hanya sekitar 2-3 pesawat per tahun, kini mampu hingga 8 pesawat per tahun. Selaras dengan banyaknya permintaan pesawat buatan dalam negeri ini, dirinya menyambut baik peningkatan produksi ini.

"Setelah ada revitalisasi, ada reformulasi, prosedur kerja, dan sebagainya, sekarang mereka mampu, laporannya Dirut PTDI 8. Dari yang tadinya 2-3 setahun, mereka mampu 8 CN-235 setahun," terangnya.

Di luar hal itu, Prabowo menambahkan, banyak negara yang meminta peningkatan jalinan kerja sama pertahanan dengan Indonesia. Beberapa di antaranya ingin agar perwira-perwira mereka dilatih oleh Indonesia.

"Ini sangat saya kira juga, menakjubkan. Indonesia terus dihormati dan menjadi panutan banyak negara. Terutama negara-negara Afrika," pungkasnya.

(rrd/rir)

Hide Ads