Tesla mengajukan permohonan untuk melipat gandakan kapasitas produksi pabriknya di dekat Berlin, Jerman menjadi 1 juta kendaraan listrik per tahun. Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk itu juga meminta diizinkan memproduksi lebih banyak sel baterai.
Dilansir dari CNN, Jumat (21/7/2023), jika disetujui, Gigafactory Tesla dapat menghasilkan kapasitas penyimpanan baterai 100 gigawatt jam per tahun, naik dari 50 gigawatt jam saat ini.
Ekspansi ini membuat Tesla bisa menyalip pabrik Volkswagen di Wolfsburg, sekaligus mencuri mahkotanya sebagai pabrik mobil terbesar di Eropa. Tesla mulai menyalurkan kendaraan pertamanya dari Jerman pada Maret tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Volkswagen dinilai semakin mundur dalam persaingannya dengan Tesla untuk pangsa pasar kendaraan listrik global yang lebih besar. Volkswagen menjual 572.000 mobil listrik tahun lalu, jauh di belakang Tesla yang mencapai 1,31 juta pengiriman. BYD China yang didukung oleh Warren Buffett, memimpin keduanya jika hibrida plug-in disertakan.
Pada Desember 2021, Volkswagen mengumumkan akan membelanjakan setara dengan US$ 100 miliar selama lima tahun berikutnya untuk melistriki lini produknya. Jumlah tersebut lebih dari setengah total pengeluaran Volkswagen untuk kendaraan listrik.
Strategi Volkswagen di Amerika Serikat, yang mana Tesla adalah penjual kendaraan listrik terbesar, juga memiliki komponen elektrifikasi yang kuat.
"Di Amerika Utara, Grup Volkswagen bertujuan untuk memperluas pangsa pasarnya secara signifikan. Ini termasuk investasi pada kendaraan listrik baru dan pabrik sel baterai di Kanada," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan bulan lalu.
Pada hari Rabu, Tesla melaporkan kenaikan laba yang sangat besar di kuartal kedua, didorong oleh lonjakan 83% dalam jumlah kendaraan yang terjual. Perusahaan itu diperkirakan akan menjual total 1,8 juta kendaraan tahun ini.
Pihak yang keberatan dengan proposal Tesla untuk memperluas pabrik di Jerman punya waktu hingga 18 September untuk melakukannya. Sebagai informasi, pembangunan pabrik sempat tertunda akibat adanya keberatan, sebagian besar karena alasan lingkungan.
Pada hari Selasa, perusahaan mengadakan sesi tanya jawab dengan penduduk lokal tentang rencananya itu. Hal yang disorot pada pertemuan tersebut adalah bagaimana Tesla membangun pabrik tanpa menggunakan air ekstra. Tesla menyanggupinya dengan cara mendaur ulang air yang sudah diizinkan untuk digunakan.
Pabrik terbesar Tesla di luar Amerika Serikat ada di Shanghai. Pada tahun 2022, lebih dari separuh kendaraan yang dikirim Tesla dibuat di China.
(das/das)