Turun 0,62%, Indeks Kepercayaan Industri RI Melambat ke 53,31

Turun 0,62%, Indeks Kepercayaan Industri RI Melambat ke 53,31

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 31 Jul 2023 16:41 WIB
Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif
Foto: Shafira Cendra Arini/Detikcom
Jakarta -

Kementerian Perindustrian mencatatkan perlambatan dalam Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan ini, yakni angkanya mencapai 53,31. Adapun tiga industri paling kinclong pada bulan ini ialah industri kendaraan bermotor, makanan dan minuman (mamin), hingga peralatan listrik.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, berdasarkan angka tersebut ada perlambatan hingga 0,62%. Adapun pada bulan ini, sebanyak 16 subsektor yang ekspansi dan 7 subsektor yang kontarksi.

"IKI pada bulan Juli 2023 mencapai 53,31 (ekspansi), melambat 0,62 poin dibandingkan dengan bulan Juni 2023 yang mencapai 53,93," kara Febri, dalam Perilisan Survei Indeks Kepercayaan Industri (IKI) edisi bulan Juli 2023, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (31/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Febri mengatakan, kepercayaan industri pengolahan maish terbilang ekspansif. Hal ini disebabkan oleh seluruh indeks variabel pembentuk IKI mengalami ekspansi pada Juli 2023, baik variabel pesanan baru, produksi, maupun persediaan produk, dengan peningkatan nilai indeks pada variabel persediaan produk dari 50,34 menjadi 50,44.

Adapun sejumlah subsektor yang naik statusnya dari kontraksi ke ekspansi, salah satunya barang dari kulit dan alas kaki. Ini yang statusnya naik. Sedangkan yang performanya sangat tinggi yaitu kendaraan bermotor, industri makanan dan minuman, serta industri peralatan listrik.

ADVERTISEMENT

Selain itu, meski terjadi sedikit perlambatan pada bulan ini, tetapi kontribusi industri terhadal Produk Domestik Bruto (PDB) masih ekaspansif, yaitu 7 subsektor yang kontraksi sebesar 16,9% dan 16 sisanya 83,1%.

"Jadi kalau kita bandingkan share PDB industri yang mengalami kontraksi pada Juni dengan yang IKI Juni 2023, memang lebih besar sekarang. Artinya, ada beberapa subsektor di Juli ini yang mengalami kontraksi tapi indeks IKI masih tetap tinggi 53,1%," jelasnya.

Febri mengatakan, kinerja pada bulan Juli ini terbilang lebih baik dibandingkan dengan bulan lainnya sejak IKI dirilis pada November 2022 lalu. Nilai IKI yang ekspansi pada Jul 2023 sejalan dengan persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi kegiatan usahanya meningkat mencapai 32,0%, lebih tinggi dari yang menyatakan kondisi usahanya menurun sebesar 22,6%.

"Sedangkan pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya stabil pada bulan Juli 2023 sebesar 45,4%, naik tipis dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 45,2%. Juli 2023 secara umum pelaku usaha masih optimis memandang kondisi usahanya selama 6 bulan ke depan. Sekitar 66,1%," katanya.

Sementara itu, Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian sekaligus Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menjelaskan, IKI Juni lebih besar lantaran subsektor besar seperti industri makanan dan minuman hingga otomotif, mengalami kenaikan indeks yang cukup tinggi.

"Walaupun subsektor kontraksi di bulan kemarin turun dibandingkan sekarang, tetapi kontribusi PDB nya, itu 7 subsektor itu 16,9%, sementara sisanya 83,1%. Bahwa subsektor-subsektor yang dampak ekonominya besar seperti industri mamin, itu dia mengalami ekspansi cukup strong. Ada kendaraan bermotor. Itu adalah yang industri kontribusi ke PDB-nya besar," terangnya.

(rrd/rir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads