Luhut Bertemu Elon Musk di AS, Sebut Tesla Tunda Investasi di Seluruh Dunia

Luhut Bertemu Elon Musk di AS, Sebut Tesla Tunda Investasi di Seluruh Dunia

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 14 Agu 2023 15:51 WIB
Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan saat wawancara untuk detikcom di acara Blak-blakan, Kamis (19/7).
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan investasi Tesla di Indonesia bisa mundur. Hal ini terjadi karena Elon Musk selaku CEO Tesla memutuskan untuk menunda investasi di seluruh dunia.

Luhut mengungkapkan Elon Musk memutuskan untuk tidak melakukan investasi apapun untuk Tesla selama setahun setengah ke depan. Kabarnya, Luhut sudah bertemu Elon Musk di Amerika Serikat (AS) awal bulan ini.

"Tesla itu sementara karena mereka pertimbangan dari Elon mengatakan bahwa investasi mereka akan ditunda untuk di seluruh dunia selama setahun setengah ini," ujar Luhut ditemui di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia membeberkan ada kekhawatiran dari Elon Musk soal situasi ekonomi dunia. Salah satu kekhawatiran terbesarnya adalah ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China di Taiwan.

Selain itu, Luhut juga membeberkan Tesla sedang bekerja keras untuk menjual unitnya. Menurutnya, dari total 3 juta mobil listrik Tesla, masih ada 1,2 juta yang belum laku dan dibeli.

ADVERTISEMENT

"Karena produksi mereka sekarang 3 juta yang tersalurkan itu 1,8 juta. Masih ada 1,2 juta yang masih harus mereka jual. Dengan keadaan ekonomi dunia, menurut mereka ketegangan Amerika dengan China masalah Taiwan membuat mereka hati-hati masalah investasi," papar Luhut.

Investasi Tesla di Meksiko pun dihentikan untuk sementara waktu. Padahal, sudah ada komitmen pembangunan pabrik di negara tersebut.

"Termasuk (investasi) yang di Meksiko yang mereka sudah komit itu juga ditunda," ujar Luhut.

Luhut menjamin Tesla akan tetap memprioritaskan investasinya di Indonesia setelah periode menahan investasi selesai. "Mereka melihat Indonesia sebagai prioritas mereka untuk investasi," tegasnya.

(hal/ara)

Hide Ads