Jokowi Ungkap Ekspor Bahan Mentah Berlangsung Sejak Era VOC

Jokowi Ungkap Ekspor Bahan Mentah Berlangsung Sejak Era VOC

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 19 Agu 2023 16:47 WIB
Jokowi di acara DPP GAMKI (dok. YouTube Setpres)
Foto: Jokowi di acara DPP GAMKI (dok. YouTube Setpres)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap Indonesia sudah ekspor bahan mentah lebih dari 400 tahun, atau sejak zaman VOC Belanda. Hal tersebut, kata Jokowi, membuat Indonesia mendapat hasil yang kecil.

Namun saat ini pemerintah terus menggaungkan program hilirisasi. Menurut Jokowi hilirisasi berhasil memberikan nilai tambah bagi pendapatan pemerintah.

"Hilirisasai itu apa sih? Menjadikan bahan mentah kita menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Karena sudah lebih dari 400 tahun kita ini selalu ekspor bahan mentah sejak VOC. Kirim bahan mentah, kirim bahan mentah. Ya kita dapet, dapet uang tapi sangat kecil sekali," katanya dalam Peresmian Pembukaan Rakernas GAMKI, disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (19/8/2023).

Saat Indonesia menyetop ekspor nikel mentah, pendapatan pemerintah masih berkisar US$ 2,1 miliar atau sekitar Rp 3 triliun. Begitu hilirisasi dilakukan jumlah tersebut melonjak jadi US$ 33,8 miliar menjadi Rp 510 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi juga mengaku sering mendapat pertanyaan terkait hasil apa yang didapatkan pemerintah dari hilirisasi. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, lapangan pekerjaan di dalam negeri semakin terbuka setelah ada hilirisasi.

"Sebelum hilirisasi kesempatan kerja, pembukaan lapangan kerja ada di negara lain. Setelah hilirisasi lapangan kerja terbuka di dalam negeri. Karena negara dari (setop ekspor bahan mentah) nikel itu sekali lagi dapat PPN, dapat PPh perusahaan, PPh karyawan, dapat royalti. Dapat penerimaan negara bukan pajak, dapat bea ekspor, dapat banyak sekali," bebernya.

ADVERTISEMENT

Khusus untuk PT Freeport Indonesia, Indonesia juga mendapatkan dividen karma menjadi pemilik saham terbesar. Menurutnya, jika hilirisasi diperluas ke bauksit, tembaga, timah, batu bara, minyak kelapa sawit, rumput laut mentah, semakin besar lapangan pekerjaan yang bisa terbuka.

Di sela pidatonya, ia sempat bertanya kepada peserta acara apakah perlu melakukan hilirisasi. Ia bahkan menawarkan sepeda bagi yang tidak setuju hilirisasi.

"Sehingga saya bertanya kepada saudara-saudara, setuju atau tidak setuju hilirisasi? Yang tidak setuju maju, silakan maju. Yang tidak setuju hilirisasi silakan maju, saya beri sepeda," canda Jokowi.

Jokowi menambahkan, jika terus menerus mengekspor bahan mentah saja maka Indonesia tidak akan menjadi negara maju. Oleh karena itu ia meminta program hilirisasi dilanjutkan pemimpin selanjutnya, meskipun berisiko digugat WTO hingga ditekan IMF.

(ily/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads