Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia kerap ekspor bahan mentah sejak jaman 'kompeni'. Kebiasaan itu tidak boleh diteruskan dan harus dihentikan lewat program hilirisasi.
Jokowi mengatakan Indonesia tidak boleh mundur meski kebijakan hilirisasi ditentang Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Dana Moneter Internasional (IMF). Pesan ini juga disebut akan disampaikan kepada presiden selanjutnya.
"Sudah 400 tahun kita ekspor bahan mentah sejak VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), jangan diteruskan. Meskipun ditekan oleh Uni Eropa, ditekan dari WTO, ditekan dari IMF, jangan mundur, jangan berhenti!' tegas Jokowi dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional HIPMI ke-XVIII di ICE BSD, Tangerang, Kamis (31/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengatakan urusan hilirisasi bukan hanya untuk yang besar-besar saja seperti nikel, tambang, dan tembaga. Melainkan juga produk UMKM yang masih mentahan didorong untuk hilirisasi, salah satunya produk kopi.
"Barang-barang seperti kopi tidak hanya di Banten, tapi di seluruh Indonesia kita memiliki kopi-kopi yang sangat baik, robusta dan arabika ada semua. Jangan sekali-sekali kita lanjutkan mengekspor dalam bentuk biji mentahan, jangan!, tegasnya.
Tak hanya kopi, soal rumput laut juga Jokowi melihat banyak yang diekspor dalam bentuk mentahan. Padahal jika diolah di dalam negeri, Indonesia bisa mendapatkan nilai tambah lebih sebagai penghasil rumput laut terbesar nomor dua di dunia.
"Saya cek ke mana ini mentahan, (ternyata) ke Filipina, Thailand, kenapa nggak buat industri sendiri di sini. Tepung agar bisa dibuat, semi karagenan bisa dibuat, nilai tambahnya langsung melompat semua. Jangan biarkan mentahan-mentahan itu terus diekspor. Industrialisasikan, hilirisasikan di dalam negeri agar ada kesempatan kerja yang terbuka, nilai tambah dapat " ucapnya.
Hal yang sama juga didorong untuk produk olahan kelapa sawit karena Indonesia bisa menghasilkan 46 juta ton/tahun. Berdasarkan hitungan Kementerian PPN/Bappenas, 10 tahun yang akan datang pendapatan per kapita Indonesia bisa mencapai US$ 10.900 dan 15 tahun lagi akan US$ 15.800 jika semua dihilirisasikan.
"Di Indonesia emas tahun 2045 akan muncul angka kurang lebih US$ 25.000 pendapatan per kapita kita. Inilah tujuan kita tidak hanya visi besar, tapi kita harus memiliki visi taktis ya ini, ini visi taktis yang harus kita kerjakan bersama-sama," ucap Jokowi.
(aid/rrd)