Perusahaan Ini Bangun Pabrik AC di Cikarang Investasinya Rp 6 Triliun

Perusahaan Ini Bangun Pabrik AC di Cikarang Investasinya Rp 6 Triliun

Retno Ayuningrum - detikFinance
Minggu, 10 Sep 2023 21:01 WIB
Young brunette woman in her modern apartment. She turns on the air conditioner from the remote control. Climate control at home with split system.
Ilustrasi AC - Foto: Getty Images/iStockphoto/LENblR
Jakarta -

Perusahaan ini berinvestasi Rp 6 triliun melalui pabrik AC di Cikarang. Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia dan PT Industries Indonesia Budi Mulia mengatakan perusahaan siap berinvestasi akan disalurkan secara tahap.

Dia mengungkapkan ada dua fase yang akan dilakukan, untuk Factory 1 senilai Rp 3,3 Triliun yang mulai beroperasi di akhir tahun 2024. "Kemudian untuk Factory 2 estimasi nilai investasi sebesar Rp 2,7 Triliun akan beroperasi di tahun 2028," katanya dalam siaran pers, dikutip Minggu (10/9/2023).

Ia menjelaskan kapasitas produksi maksimum Factory 1 adalah 1.500.000 set AC rumah tangga per tahun, Factory 2 maksimum 500.000 set AC rumah tangga, dan 200.000 set AC komersial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut lagi, pabrik di atas lahan seluas 20 hektar tersebut akan mengadopsi teknologi canggih, yakni Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI).

"Hal ini tentu bermanfaat bagi pengayaan SDM kita tentang know-how manufaktur yang fully digital nantinya. Pabrik ini nantinya hanya akan memproduksi AC inverter yang hemat listrik dengan refrigeran R32 yang lebih ramah lingkungan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia Shinji Miyata Shinji Miyata mengatakan investasi strategis ini akan dilakukan untuk pengembangan produk AC pada tiga aspek.

Pertama, AC dengan teknologi inverter dan refrigeran/freon R32. Dengan teknologi tersebut, efisiensi daya listrik dan potensi pemanasan global (global warming potential-GWP) lebih rendah.

Kedua, adanya teknologi Global Platform (GPF). Jika terhubung ke unit AC DAIKIN, terdapat kecerdasan buatan (AI) yang bisa mempelajari kebiasaan penggunaan AC di sebuah gedung/lokasi dan mengolah datanya untuk mengurangi biaya listrik secara otomatis.

Ketiga, Daikin akan membuat aplikasi yang bisa memantau pergerakan dan penggunaan tabung freon miliknya untuk mengurangi jejak karbonnya secara global.

(kil/kil)

Hide Ads