Pabrik Pupuk di Papua Ditarget Bisa Produksi 1,15 Juta Ton Urea

Pabrik Pupuk di Papua Ditarget Bisa Produksi 1,15 Juta Ton Urea

Aafi Syaddad - detikFinance
Senin, 27 Nov 2023 15:35 WIB
Presiden Jokowi meresmikan pembangunan kawasan industri pupuk yang pertama dalam 40 tahun terakhir di tanah Papua. Begini poteretnya
Foto: Dok. Setpres
Jakarta -

PT Pupuk Indonesia melalui PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) akan segera memulai pembangunan pabrik pupuk di Kawasan Industri Terpadu Fakfak, Papua Barat. Adapun pembangunan ini, ditandai dengan peletakan batu pertama proyek pabrik.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menuturkan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamanatkan pemerintah kepada Pupuk Indonesia ini, menjadi komitmen kedua pihak dalam mendukung produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan nasional.

"Momentum bersejarah ini adalah bukti dari komitmen kami untuk mendukung inisiatif PSN pemerintah. Pupuk Indonesia selaku perusahaan induk secara konsisten mendukung penuh Pupuk Kaltim dalam menyukseskan PSN ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan Kawasan Industri Terpadu Fakfak ini, merupakan Kawasan Industri Pupuk keenam yang ada di Indonesia dan merupakan yang pertama dibangun dalam 40 tahun terakhir.

"Kami mengerti bahwa Kawasan Industri Terpadu Papua Barat ini merupakan bagian penting dalam mewujudkan ekosistem pertanian yang berkelanjutan di seluruh Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Timur," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Rahmad pun mengatakan pihaknya optimistis keberadaan pabrik pupuk ini akan mendukung swasembada pangan dan mendukung petani untuk makmur bersama Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo mengatakan pendirian Kawasan Industri Terpadu di Fakfak ini memperkuat posisi Pupuk Indonesia menjadi Produsen Pupuk Terbesar di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Dia melanjutkan pendirian ini juga merupakan respons strategis terhadap permintaan pasar yang terus berkembang, yang diproyeksikan mencapai 6-7 juta ton pada 2030.

Menurut Soesilo, dengan nilai investasi lebih dari US$ 1 miliar, proyek ini diharapkan memiliki kapasitas produksi pabrik baru per tahunnya, yang bisa mencapai 1,15 juta ton untuk pupuk urea dan 825 ribu ton untuk amonia. Diharapkan juga proyek ini menyasar pemenuhan sekitar 70 hingga 80 persen atau sekitar 4,5 hingga 5 juta ton kebutuhan nasional ketika sudah beroperasi penuh di 2028.

"Pupuk Kaltim bangga bisa turut berperan sebagai elemen kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan Indonesia. Rasa terima kasih yang tulus kami ucapkan kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta masyarakat adat dan masyarakat sekitar atas dukungannya terhadap Kawasan Industri Pupuk ini. Dukungan segenap pemangku kepentingan telah mengantar kami sampai pada titik ini," tutur Soesilo.

Lebih lanjut, Soesilo mengungkap Pupuk Kaltim telah mempersiapkan sejumlah fasilitas dan infrastruktur untuk memulai proses pembangunan Kawasan Industri Terpadu di Fakfak, Papua Barat ini.

Sebelumnya, Pupuk Kaltim telah memastikan pasokan gas yang stabil dan telah resmi menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas Bumi (PJBG) dengan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd. Dia pun berharap, proyek PSN ini bisa rampung dan akan mulai beroperasi tepat di hari ulang tahun Pupuk Kaltim yang ke-50, di 2027 mendatang.

"Kami sudah mempersiapkan pembangunan proyek ini dengan upaya terbaik. Mulai dari pendanaan hingga rancangan operasional nantinya. Semoga upaya dan niat yang baik dari Pupuk Kaltim dengan dukungan Pupuk Indonesia dan pemerintah tentunya, bisa membawa keberkahan dan kelancaran selama proses pembangunan. Agar cita-cita kita bersama untuk menyokong ketahanan pangan nasional lewat pabrik ini bisa terwujud di 2027 mendatang," tutup Soesilo.

Klik halaman selanjutnya >>>

Pada kegiatan tersebut, turut hadir Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dia menekankan pembangunan industri pupuk di wilayah Papua merupakan bagian dari strategi Indonesia dalam menegakkan kedaulatan pangan.

"Dalam proses tersebut, pupuk memiliki peran yang sangat penting. Sering ini dikeluhkan kalau saya ke desa, ke sawah, yang dikeluhkan oleh para petani pupuk, kelangkaan pupuk, ini yang harus kita segera selesaikan. Saya kira ini kesempatan yang baik bagi SDM-SDM muda di tanah Papua untuk ikut membangun industri pupuknya sendiri," ujar Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menjelaskan kawasan Industri yang terletak di Dusun Andamata ini dikelola oleh Pupuk Indonesia seluas 500 hektar. Proyek ini akan dikawal langsung oleh Kementerian Investasi dan Kementerian BUMN.

"Kami memohon dukungan dari semua pihak untuk kesuksesan pembangunan Kawasan Industri ini karena kawasan ini berpotensi untuk memperkuat supply lumbung pangan nasional kita khususnya di Merauke," jelasnya.

Untuk diketahui, Pupuk Kaltim juga telah berkoordinasi dengan masyarakat sekitar dengan mengadakan rangkaian upacara tradisional. Gelaran Prosesi Adat ini merupakan manifestasi penghargaan Pupuk Kaltim terhadap hak-hak masyarakat hukum adat.

Kegiatan itu sekaligus menjadi kesempatan Pupuk Kaltim untuk mendapatkan masukan dan dukungan yang kuat dari masyarakat, dalam pengembangan Kawasan Industri Terpadu di Papua Barat.

Tak hanya bersinergi dengan masyarakat, Pupuk Kaltim juga berkomitmen untuk disiplin dalam penerapan prinsip ESG dengan menjaga kualitas lingkungan sekitar, sekaligus memberdayakan dan mendukung pengembangan komunitas.



Simak Video "Jokowi Resmikan Pabrik Pupuk di Aceh: Ini Kebutuhan Dasar yang Kita Inginkan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads