Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan penambahan kapasitas pada smelter pertama PT Freeport Indonesia yang dikelola PT Smelting. Dengan tambahan kapasitas itu, maka smelter ini memiliki kapasitas 1,3 juta ton.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kebijakan hilirisasi yang ditempuh Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan langkah yang tepat.
"Meskipun ada pihak yang tidak paham akan urgensi, kebijakan hilirisasi, namun tindakan yang telah diambil Bapak Presiden, Bapak Ir H Joko Widodo adalah langkah yang tepat dan kenyataannya memang harus terjadi dan berkelanjutan," katanya seperti disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (14/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan sumber daya mineral yang melimpah. Namun, kekayaan sumber daya itu perlahan akan habis.
"Tidak mungkin kita terus jual mineral mentah tanpa ada manfaat yang berkelanjutan untuk bangsa dan Republik Indonesia," ujarnya.
Erick melanjutkan, dengan penambahan kapasitas ini maka kapasitas smelter PT Smelting akan menjadi 1,3 juta ton. Pada Mei 2024 mendatang, smelter kedua Freeport juga akan rampung dengan kapasitas 1,7 juta ton.
"Pada bulan Mei 2024 pembangunan smelter tembaga baru akan selesai dengan kapasitas 1,7 juta ton per tahun serta Precious Metal Refinery (PMR) sebesar 6.000 ton per tahun ini merupakan design single smelter terbesar di dunia bapak, yang hingga pada bulan November ini kemajuannya sudah mencapai 83%," jelasnya.
(acd/rrd)