.webp)
PT Freeport Indonesia (PTFI) telah merampungkan ekspansi pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga PT Smelting. Hal ini diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Gresik, Jawa Timur
Menurut Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas, investasi ekspansi smelter tembaga lama PTFI tersebut sebesar US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun. Semua investasi itu dibiayai oleh PTFI.
"Untuk itu kami akan mendapat tambahan saham, sehingga PTFI akan jadi mayoritas di sini, lebih dari 60% dan Mitsubishi kurang dari 40%," ujar Tony kepada Jokowi di Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tony menyampaikan ekspansi PT Smelting ini sebagai bagian dari proses hilirisasi sesuai dengan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Freeport Indonesia. Adapun awalnya porsi saham Freeport di PT Smelting hanya 39,5%
"Dengan adanya ekspansi ini akan akan meningkatkan kapasitas produksi PT Smelting dari sebelumnya berada di level 1 juta dry metric ton (dmt) menjadi 1,3 juta dmt per tahun," jelasnya.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi langkah PTFI yang melakukan ekspansi smelter tembaga lama. Menurutnya, hal ini akan mendukung hilirisasi industri di Indonesia.
"Ini menunjukkan komitmen PT Freeport Indonesia dan Mitsubishi untuk membangun hilirisasi dengan ekspansi, sehingga nilai tambah itu ada di Indonesia," kata Jokowi.
Jokowi berharap dengan ekspansi PT Smelting dan yang sedang dibangun PTFI di Gresik dengan kapasitas 1,7 juta dmt konsentrat per tahun, Indonesia bisa memproduksi total 3 juta dmt konsentrat tembaga.
"Dengan begitu nanti akan muncul industri-industri baru, seperti yang sudah ada dalam proses pembangunan untuk copper foil. Nanti akan banyak yang menuju ke negara kita untuk membangun industri turunan tembaga," pungkasnya.
(ncm/ega)
