Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bicara mengenai strategi kerja sama selatan-selatan. Salah satu yang dibicarakan mengenai industri baterai.
"Selatan-selatan kita punya potensi yang hebat, kita punya sumber daya alam yang bagus, kalau lah kita mau konsentrasi saja untuk bisa menuntaskan kekuatan yang berbasis pada sumber daya alam, ambil satu saja teknologi baterai," kata Ganjar dalam Debat Ketiga Capres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Ganjar kemudian bicara mengenai teknologi baterai. Menurut Ganjar, jika Indonesia bekerja sama dengan selatan-selatan, maka rakyat Indonesia bisa merasakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalaulah kita akan kerja sama dengan selatan-selatan, nikel kita miliki, tapi bauksit kita bisa share dengan beberapa negara lain. Ada juga litium umpama dengan Argentina, maka kalau kemudian ini kita konsentrasikan penuh, betapa kekuatan ekonomi akan besar," ucap Ganjar.
Kerja sama selatan-selatan merupakan kelanjutan gagasan kerja sama pembangunan antar negara berkembang yang berawal dari Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955. Istilah Selatan merujuk pada wilayah-wilayah di dunia yang memiliki kesamaan sejarah politik, sosial, dan ekonomi yang berakar pada kesenjangan yang terjadi di masa kolonial atau imperialis.
"Ini menciptakan lapangan kerja dan kita menyiapkan jemput bola SDM yang unggul untuk meraih itu, dan kekuatan itu akan berimbas kepada rakyat kecil," lanjutnya.
"Satu butuh lapangan kerja, dua dia butuh daya beli yang baik dan ketiga mereka butuh pekerjaan karena ada lapangan kerja yang disediakan pemerintah," tambahnya.
Terkait hilirisasi juga disampaikan oleh capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Hal itu demi mendapatkan nilai tambah yang besar.
"Kita harus memperkuat ekonomi dalam negeri Indonesia. Kita harus menjaga kekayaan kita, kita harus mengelola kekayaan kita, kita harus hilirisasi supaya nilai tambah berpuluh-puluh kali naik, kita kumpulkan kekuatan aset-aset dan keuangan kita, kita sejahterakan rakyat kita," ucap Prabowo.
Menurut Prabowo, saat ini Indonesia sudah menjadi panutan bagi banyak negara di Afrika. "Begitu banyak negara Afrika datang ke kita, minta ke kita karena kita dianggap negara selatan yang cukup berhasil," imbuhnya.
(aid/rrd)