Baja dari Bekasi 'Terbang' ke Kanada, Nilainya Tembus Rp 31 Miliar!

Baja dari Bekasi 'Terbang' ke Kanada, Nilainya Tembus Rp 31 Miliar!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 16 Jan 2024 10:48 WIB
Ilustrasi besi siku, baja siku.
Foto: Fanjianhua/Freepik
Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat industri logam dasar jadi salah satu subsektor manufaktur yang memiliki kinerja baik di tengah perlambatan ekonomi global. Di sisi lain industri manufaktur nasional semakin percaya diri untuk memperluas pasar ekspornya di kancah global.

"Apalagi, industri logam dasar dikenal sebagai mother of industry, yang selama ini telah berperan penting memacu pertumbuhan ekonomi nasional," kata Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi dalam keterangannya, Selasa (16/1/2024).

Pada triwulan III tahun 2023, industri logam dasar tumbuh double digit sebesar 10,86 persen (YoY). Capaian ini melampaui jauh dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94 persen dan kinerja industri pengolahan nonmigas yang tumbuh berada di angka 5,02 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertumbuhan industri pengolahan nonmigas, khususnya sektor logam dasar ditopang oleh tingginya demand, di mana performa positif dari sektor industri logam dasar tersebut didukung oleh peningkatan permintaan pasar khususnya ekspor," papar Doddy.

Doddy menambahkan, Kemenperin memberikan apresiasi kepada komitmen GRP yang gencar menembus pasar ekspor. Pada awal 2024 perusahaan ini melakukan pelepasan ekspor baja struktur sebanyak 1500 Metric Tons (MT) ke Kanada, dengan nilai sekitar US$ 2 juta atau sekitar Rp 31 miliar (kurs Rp 15.500).

ADVERTISEMENT

"Pada Maret 2022 lalu, GRP melakukan ekspor baja struktur sejumlah 700 MT atau senilai US$ 1 juta ke Arizona, Amerika Serikat. Sebelumnya pada September 2020, GRP juga melakukan ekspor perdana baja struktur ke Vancouver, Kanada sebanyak 4.600 ton atau senilai US$ 4,7 juta, padahal saat itu di tengah krisis dampak pandemi Covid-19," ungkap Doddy.

Adapun selama tahun 2023, GRP telah membukukan capaian ekspor sebesar US$ 25 juta. Menurutnya hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk baja dalam negeri telah diakui oleh kancah dunia sehingga dapat menembus pasar internasional.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur GRP Fedaus menyampaikan, produk baja struktural yang diekspor adalah untuk mendukung pembangunan proyek Yukon Bridge di Kanada.

"Dengan Weather Resistance Grade, produk ini mengandung penambahan nikel untuk ketahanan korosi, menjadikannya pilihan ideal untuk konstruksi jembatan dalam cuaca ekstrem," jelasnya.

(ily/fdl)

Hide Ads