Heboh Hilirisasi Dikritik, Prabowo: Saya Nggak Paham Pemikiran Orang Itu

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 31 Jan 2024 16:56 WIB
Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto (Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom)
Jakarta -

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menjawab kritikan terhadap program hilirisasi. Kritik terhadap hilirisasi salah satunya datang dari Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Tom Lembong.

Pria bernama lengkap Thomas Trikasih Lembong itu mengatakan, harga nikel bisa anjlok jika hilirisasi dilakukan secara berlebih. Namun menurut Prabowo, naik turunnya harga nikel memang umum terjadi. Prabowo menyebut Indonesia perlu menyetop ekspor barang mentah.

"Jadi begini, komoditas adalah komoditas, ada harga harga naik ada turun. Tapi yang paling esensial adalah bahwa nikel itu adalah suatu bagian, suatu elemen yang digunakan oleh industri, dan kita punya nikel, salah satu yang terbesar di dunia," katanya dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (31/1/2024).

"Jadi kenapa kita harus jual nikel murah, diolah di luar negeri. Jadi ini nggak tau saya pemikiran-pemikiran orang itu, saya bener-bener nggak paham," lanjutnya.

Ia menambahkan, hilirisasi juga perlu dikembangkan ke komoditas lain seperti timah, karet, tembaga, dan rumput laut. Menurutnya komoditas rumput laut cukup prospektif, mengingat Indonesia memiliki pantai terpanjang kedua di dunia.

"Dari rumput laut itu bisa menghasilkan pupuk organik, dan kita punya panjang pantai terpanjang kedua," imbuhnya.

Rumput laut juga bisa dimanfaatkan untuk dijadikan biosolar. Menurut Prabowo proses uji coba pengembangan rumput laut sudah dilaksanakan di Bali.

Prabowo juga menyinggung dibangunnya smelter PT Freeport di Gresik, Jawa Timur. Menurutnya hal itu juga menjadi bagian dari hilirisasi.

"Saya kira you cannot go against logic. Janganlah mau kita against logic, common sense. Ini tidak perlu Phd, kalau diolah di Indonesia lebih untung untuk Rakyat Indonesia," bebernya.

Ia juga mencontohkan hilirisasi bauksit menjadi alumina, yang kemudian diolah menjadi alumunium. Produk turunannya lantas digunakan untuk banyak produk, seperti TV, pesawat terbang, kapal, mobil, dan motor.

"Bauksit diolah jadi alumina, diolah jadi alumunium, dipakai untuk TV, pesawat terbang, untuk kapal, mobil, motor, nearly semua barang-barang yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari ada alumuniumnya. Masa kita jual gelondongan, dijadikan aluminium, terus kita beli pesawat terbangnya, doesn't make sense," pungkasnya.




(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork