Minta Presiden Baru Hati-hati Kelola Ekonomi, Jokowi Sebut 96 Negara Pasien IMF

Minta Presiden Baru Hati-hati Kelola Ekonomi, Jokowi Sebut 96 Negara Pasien IMF

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 01 Mar 2024 22:18 WIB
Presiden Jokowi kembali menegur keras menteri-menterinya di Kabinet Indonesia Maju. Terbaru di sidang kabinet paripurna kemarin. Sinyal reshuffle?
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan 96 negara kini telah menjadi pasien International Monetary Fund (IMF). Hal ini membuktikan situasi perekonomian global sedang tidak baik-baik saja.

"Kita juga tahu semuanya dalam sebulan dua bulan ini banyak negara masuk jurang resesi. Kemudian ada 96 negara menjadi pasien IMF. Artinya situasi ekonomi dunia tidak baik-baik saja," kata Jokowi dalam acara Pembukaan Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, disiarkan langsung lewat YouTube tvMU Channel, Jumat (1/3/2024).

Jokowi pun mengingatkan hati-hati dalam mengatur ekonomi negara, termasuk mengelola Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Dia pun berharap pemimpin Indonesia terpilih nanti menerapkan sikap kehati-hatian ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Indonesia bukanlah negara kecil, tapi negara yang besar dan luas. Di mana hampir sebanyak 280 juta penduduk tinggal di Indonesia. Sebab itu, Jokowi menilai sikap penuh kehati-hatian ini dapat mencegah dari kekeliruan dalam mengelola negara.

"Karena bukan negara kecil negara sangat besar, luas dan penduduknya sudah hampir 280 juta sehingga setiap tindakan apapun harus berhati-hati, terutama dalam mengelola ekonomi politik harus penuh kehati-hatian agar tidak keliru mengelola negara," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya Inggris dan Jepang resesi. Perekonomian kedua negara tersebut sudah mengalami penyusutan selama dua kuartal berturut-turut sehingga secara teknis masuk resesi.

Dalam catatan detikcom, pemerintah Jepang mencatat, Produk domestik bruto (PDB) turun 0,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada periode Oktober-Desember 2023, setelah turun 3,3% pada kuartal sebelumnya.

Lemahnya kinerja ekonomi ini membuat Jepang kehilangan predikatnya sebagai negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, digantikan oleh Jerman. Selain Jepang, Inggris juga secara teknis sudah masuk ke dalam jurang resesi.

Tercatat PDB negara ini mengalami penurunan sebesar 0,3% di kuartal IV-2023. Padahal sebelumnya perekonomian negara yang dipimpin Raja Charles ini sudah menyusut sebesar 0,1% antara Juli dan September (kuartal III-2024).

Meski belum ada pengumuman resmi dari pemerintah Inggris soal resesi, namun secara teknis negara ini sudah jatuh ke dalam jurang resesi. Sebab jika ekonomi sebuah negara tumbuh negatif dalam dua kuartal berturut artinya sudah masuk dalam kondisi resesi teknikal.

(hns/hns)

Hide Ads