Pengusaha Kawal Ketat Janji Prabowo-Gibran Bikin Badan Sawit

Pengusaha Kawal Ketat Janji Prabowo-Gibran Bikin Badan Sawit

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 30 Apr 2024 21:25 WIB
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI resmi menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Prabowo pun menyampaikan pidato dalam penetapan di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Pengusaha mengawal ketat janji Presiden dan Wakil Presiden terpilihh Prabowo-Gibran soal membentuk badan sawit. Wakil Ketua Umum III Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Satrija B. Wibawa mengingatkan agar janji tersebut diwujudkan.

"Dengan kelemahan bangsa ini yang mudah lupa, maka kita selalu konsisten untuk mengingatkan. Kita berterima kasih kepada presiden terpilih yang telah berkomitmen membentuk badan khusus kelapa sawit. Oleh karena itu, kita kawal bareng beliau ini mewujudkan badan tersebut," kata Satria dalam Eddy dalam acara Halal Bihalal GAPKI dengan Media, Jakarta (30/4/2024).

Satria menilai dengan membentuk badan sawit ini dapat mendukung program hilirisasi yang digalakkan Prabowo-Gibran. Jangan sampai hilirisasi sudah berjalan, tapi produksi sawit dalam negeri masih terhambat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

GAPKI menargetkan produksi CPO pada tahun 2045 mencapai 100 juta ton. Namun, target tersebut berpotensi gagal apabila masih ada hambatan dalam produksinya.

"Kurang lebih 20 tahun, apa bisa mengejar kekurangan produksinya, anggap sekarang kita 50 juta. dari mana mengejar supaya bisa tercapai?" jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dia pun menyebut beberapa hambatan. Pertama, lahan sawit sudah tidak ada tambahan lahan lagi. Kedua, sebagian besar lahan sudah membutuhkan replanting.

Ketiga, lahan sawit berpotensi berkurang akibat Undang-Undang Cipta Kerja, di mana sebanyak 3,4 juta lahan sawit berstatus kawasan hutan. Terakhir, maraknya penjarahan dan pencurian sawit yang masih berlangsung.

Sebab itu, pembentukan badan sawit mempunyai peran penting untuk mengatasi hal tersebut.

"Untuk itu, kita sebagai pengingat dan pengawal komitmen tersebut, agar bangsa ini tidak terbiasa sebagai bangsa pelupa," pungkasnya.

(hns/hns)

Hide Ads