Bata Tutup Pabrik di Purwakarta, Kemenperin Turun Tangan

Bata Tutup Pabrik di Purwakarta, Kemenperin Turun Tangan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 06 Mei 2024 16:47 WIB
Pekerja tengah memproduksi sepatu dan sandal di pabrik PT Sepatu Bata Tbk, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (28/5/2015). Menghadapi tahun ajaran baru bagi siswa sekolah dan jelang bulan Ramadhan, Bata memproduksi sekitar 25.000 pasang per harinya untuk memenuhi kebutuhan pasar di seluruh Indonesia. Selain dipasarkan di Indonesia, produk sepatu dan sandal Bata juga diekpor hampir ke 15 Negara. Agung Pambudhy/Detikcom.
Ilustrasi pekerja di pabrik sepatu Bata - Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil pihak PT Sepatu Bata Tbk (BATA). Pemanggilan ini terkait langkah perusahaan menutup produksinya di Purwakarta Jawa Barat per 30 April 2024.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif tak menyebut secara detil kapan pemanggilan akan dilakukan. Dia hanya mengatakan, pemanggilan akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Kami akan panggil industri alas kaki Bata," katanya di Kemenperin, Jakarta, Senin (6/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, dia menerangkan, sebagian besar bisnis Bata ada di ritel. Kemudian, produk ritel Bata diisi oleh produk impor.

"Kami lihat komposisi bisnisnya Bata itu sebagian besar ada di ritel, dan produk ritel mereka itu diisi dari produk impor," katanya.

ADVERTISEMENT

Lanjutnya, manufaktur Bata sendiri hanya sebagian kecil yang memproduksi sepatu. Itu pun, kata dia, bahan bakunya berasal dari impor.

Pada kesempatan itu, ia mengatakan, pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan larangan dan pembatasan (lartas) untuk alas kaki. Hal ini diharapkan akan dimanfaatkan industri alas kaki untuk dapat membangun pabriknya di Indonesia.

"Nah kami menyampaikan ada kebijakan lartas, semoga kebijakan lartas untuk alas kaki ini bisa dimanfaatkan oleh industri alas kaki nasional untuk mulai membangun pabrik di Indonesia," katanya.

Menurutnya, kebijakan lartas ini memberikan pengaruh terhadap produk akhir atau end product. "Kan kalau kita berharap lartas itu untuk produk end product ya, tetapi untuk bahan baku kan enggak," ujarnya.

Saksikan juga Eureka! : Raungan Gunung Ruang

(acd/kil)

Hide Ads