Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk (BATA) dalam waktu dekat. Pemanggilan ini buntut keputusan perusahaan menutup produksinya di Purwakarta Jawa Barat per 30 April 2024.
"Kami akan panggil industri alas kaki Bata," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di Kemenperin, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Febri tak menyebut secara detil kapan pemanggilan akan dilakukan. Meski demikian, dia menerangkan, sebagian besar bisnis Bata ada di ritel. Kemudian, produk ritel Bata diisi oleh produk impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami lihat komposisi bisnisnya Bata itu sebagian besar ada di ritel, dan produk ritel mereka itu diisi dari produk impor," katanya.
Lanjutnya, manufaktur Bata sendiri hanya sebagian kecil yang memproduksi sepatu. Itu pun, kata dia, bahan bakunya berasal dari impor.
Ia mengatakan, pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan larangan dan pembatasan (lartas) untuk alas kaki. Hal ini diharapkan akan dimanfaatkan industri alas kaki untuk dapat membangun pabriknya di Indonesia.
"Nah kami menyampaikan ada kebijakan lartas, semoga kebijakan lartas untuk alas kaki ini bisa dimanfaatkan oleh industri alas kaki nasional untuk mulai membangun pabrik di Indonesia," katanya.
Menurutnya, kebijakan lartas ini memberikan pengaruh terhadap produk akhir atau end product. "Kan kalau kita berharap lartas itu untuk produk end product ya, tetapi untuk bahan baku kan enggak," ujarnya.
Terkait pemanggilan tersebut, pihaknya akan menyarankan agar Bata memperkuat pabriknya di Indonesia.
"Kami sarankan untuk perkuat lagi pabriknya di Indonesia. Kebijakan lartas itu untuk mendorong agar investasi di industri alas kaki atau di sektor-sektor industri yang terkena lartas itu masuk. Bangun pabrik di Indonesia, karena produk impor akan dikendalikan," katanya.
Sementara itu, pihaknya juga tak bisa berbuat banyak jika keputusan perusahaan menutup pabrik terkait dengan rencana bisnis.
"Kami pantau berita dan kira-kira kami rekomendasikan seperti itu. Kalau seandainya itu strategi bisnisnya terus bagaimana? Kami juga nggak bisa apa-apa, kalau kami kan sebagai regulator," jelasnya.
Simak juga Video: Seluruh Gerai Texas Chicken CSMI di Indonesia Resmi Tutup