Upaya Perusahaan Swasta Kembangkan Ekosistem Mobil Listrik di RI

Upaya Perusahaan Swasta Kembangkan Ekosistem Mobil Listrik di RI

Retno Ayuningrum - detikFinance
Minggu, 19 Mei 2024 21:30 WIB
KCE
KCE - Foto: Dok. KCE
Jakarta - Pemerintah saat ini terus menggenjot upaya untuk mencapai Net Zero Emission (NZE). Karena itu berbagai pihak terus berupaya berkontribusi untuk membantu pemerintah mencapai target tersebut.

Mulai dari lembaga pemerintahan hingga sektor swasta. Seperti PT Krakatau Chandra Energi (KCE) yang bekerja sama dengan perusahaan kendaraan listrik lokal milik Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, PT Mobil Anak Bangsa (MAB) untuk mengembangkan e-mobility dan ekosistem kendaraan listrik. Hal ini ditandai dengan nota kesepahaman (MoU) antara keduanya.

Presiden Direktur KCE, Erri Dewi Riani mengatakan langkah ini dilakukan sebagai upaya KCE untuk berkontribusi pada target pemerintah Indonesia dalam mencapai NZE.

Sebagai anak usaha milik Chandra Asri Group di bidang penyediaan tenaga listrik, Erri bilang membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia adalah sebuah langkah besar bagi KCE untuk mendorong transisi energi bersih dan berkelanjutan.

"Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan MAB dalam mengakselerasi adopsi kendaraan listrik, khususnya bagi mobilitas industri. Hal ini sejalan dengan pentingnya membangun bisnis dan operasional yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," kata Erri dalam siaran pers ditulis Minggu (19/5/2024).

Salah satu pilar bisnis KCE adalah penyediaan EBT untuk pasar ritel maupun industri. Pengembangan EBT yang menjadi kompetensi KCE adalah Engineering, Procurement and Construction (EPC) solar panel, Energy Management System hingga pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) melalui anak usahanya, PT Krakatau Sarana Energi (KSE).

Di sisi lain, MAB telah dikenal sebagai produsen bus dan truk listrik buatan anak negeri yang diproduksi dengan TKDN lebih dari 80% selama dua tahun terakhir. Dia menyebut kolaborasi ini tidak terbatas pada pembelian dan distribusi kendaraan listrik produk MAB di Cilegon dan Serang saja, tapi, juga dilakukan ke berbagai kota.

Lebih lanjut, pengembangan e-mobility (mobilitas elektronik) dan ekosistem kendaraan listrik sebagai upaya untuk mendukung adopsi kendaraan listrik dalam melaksanakan kegiatan industri. Menurutnya, dari segi emisi, kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi selama pengoperasian serta membantu mengurangi jejak karbon kawasan industri.

"Bus listrik juga menawarkan penggunaan energi yang lebih efisien daripada bahan bakar fosil. Biaya perawatan bus listrik juga cenderung lebih rendah karena memiliki sedikit komponen bergerak yang memerlukan perawatan rutin," imbuhnya. (kil/kil)


Hide Ads