Perlu diketahui Evergrande NEV merupakan anak usaha dari grup pengembang properti raksasa China, Evergrande. Belakangan ini grup usaha itu memang tengah berhadapan dengan berbagai macam masalah, mulai dari utang yang menumpuk hingga tuduhan palsukan laporan pendapatan.
Melansir dari SCMP, Kamis (23/5/2024), pada awalnya Evergrande NEV memang telah melakukan serangkaian kerja sama dengan salah satu pemerintah daerah di China untuk mengembangkan mobil listrik pada April 2019 lalu.
Subsidi ini memang diberikan pemerintah daerah untuk meningkatkan daya saing dan perekonomian kawasannya. Namun sayang sepanjang 2023 lalu Evergrande NEV hanya mampu memproduksi total 1.700 mobil dan menjual 1.389 unit.
Kondisi ini dinilai tidak sesuai dengan target dan harapan pemda, sehingga mereka dengan segera mengakhiri kontrak subsidi tersebut. Bersamaan dengan itu otoritas lokal itu juga meminta perusahaan untuk segera mengembalikan dana yang sudah diberikan.
Pengajuan pembayaran kembali uang subsidi itu juga sudah diserahkan kepada bursa saham Hong Kong pada Rabu (15/5) malam kemarin. Akibatnya seluruh saham perseroan telah ditangguhkan dan tidak bisa diperdagangkan sejak 17 Mei hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Permasalahan ini sedikit banyak tentu akan mempengaruhi kondisi keuangan produsen mobil listrik tersebut. Belum lagi induk usaha mereka juga sedang dalam masalah yang sangat serius. Artinya masalah ini bisa membawa Evergrande jatuh dalam jurang yang lebih dalam.
(eds/eds)