Kemenperin Sebut Peluang Industri Tembakau RI Garap Pasar Global Masih Besar

detikcom Leaders Forum

Kemenperin Sebut Peluang Industri Tembakau RI Garap Pasar Global Masih Besar

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 29 Mei 2024 11:35 WIB
detikcom Leaders Forum
Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut industri hasil tembakau (IHT) memberikan peluang bisnis bagi pengusaha dengan segala konsekuensi yang ada. Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia masih berupaya berkontribusi menyuplai produk IHT ke pasar global.

Menurut Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kemenperin, Merrijantij Punguan Pintaria, kontribusi Indonesia di pasar global cenderung masih kecil.

"Ini adalah peluang bisnis, seperti gula, ada gula ada semut. Bisnis IHT dengan segala konsekuensinya adalah sebuah peluang bisnis," katanya dalam detikcom Leaders Forum: Arah Industri Tembakau dan Pengaturan Akses Anak di Aruba Room Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2024).

"Dan teman-teman industri memanfaatkan peluang bisnis, dan produksi kita tidak semata-mata kita tujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi secara dunia kontribusi kita masih kecil," sambung dia.

Namun, Merrijantij menyebut pihaknya kerap mendapat tanggapan negatif dalam upaya mengembangkan sektor IHT. Padahal ia mengingatkan produk tembakau punya pasar di dunia namun kontribusi dalam negeri masih kecil.

"Kami Kemenperin sedikit banyak menerima tanggapan negatif, kenapa Kemenperin mengembangkan industri IHT. Ini memang pasarnya di dunia ada, dan kontribusi kita kecil, kita ingin berkontribusi secara global untuk memenuhi kebutuhan dunia," imbuhnya.

Ia lantas mengingatkan kontribusi IHT terhadap PDB pada tahun 2023 mencapai 4,22% yang artinya cukup besar. "Kontribusi kepada PDB tahun 2023 itu mencapai 4,22% disamping cukai, kontribusinya tidak main-main cukup signifikan," tutupnya. (ily/das)


Hide Ads