Curhat Menteri Jokowi Datangkan Investasi LG-Hyundai Rp 160 T Banyak Cobaan

Curhat Menteri Jokowi Datangkan Investasi LG-Hyundai Rp 160 T Banyak Cobaan

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 04 Jul 2024 07:00 WIB
Indonesias President Joko Widodo shakes hands with Hyundai Motor Group Executive Chair Euisun Chung during the launching of Indonesias first battery cell production plant for electric vehicles with an annual capacity of 10 Gigawatt hours (GWh) of battery cells at HLI Green Power, a joint venture between South Koreas Hyundai Motor Group and LG Energy Solution (LGES), in Karawang, West Java province, Indonesia, July 3, 2024. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Jakarta -

Proyek ekosistem baterai dan kendaraan listrik milik konsorsium LG dan Hyundai di Karawang, PT Hyundai LG Indonesia, diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menyebut proyek ini merupakan ekosistem baterai listrik terintegrasi yang investasinya mencapai Rp 160 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, proses realisasi investasi tersebut berjalan cukup panjang. Tahun 2020, bertepatan dengan pandemi Covid-19, ia sempat diminta Jokowi terbang ke Korea Selatan untuk berdiskusi dengan perwakilan LG.

"2020 kami ditugaskan Bapak Presiden di era Covid untuk berkomunikasi dengan LG. Dan itu cobaan luar biasa, kami 9 kali ke Korea di era Covid, Pak Erick (Menteri BUMN) ikut. Tiba di Korea nggak bisa tatap muka karena ada kena Covid, jadi rapat lewat hotel," katanya dalam Peresmian Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik Korea Selatan di Indonesia, Karawang New Industry City (KNIC), Rabu (3/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proses ini luar biasa, tahun 2021 bulan September kita groundbreaking di tempat ini. 2023 bulan September, 2 tahun kemudian Presiden datang meninjau, pekerjaan hampir selesai. Hari ini kita saksikan peresmiannya," tambahnya.

Bahlil menjelaskan, akumulasi investasi ekosistem baterai kendaraan listrik dari konsorsium itu mencapai US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 160 triliun (kurs Rp 16.300). Tapi jika digabung dengan investasi Hyundai untuk produksi mobil maka totalnya mencapai US$ 12 miliar atau Rp 195,6 triliun.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan, proyek ini akan terintegrasi dari hulu ke hilir. Dengan demikian proyek semacam ini menjadi yang pertama di dunia.

"Setelah kami tanya, apakah di dunia sudah ada membangun ekosistem baterai mobil dari hulu, tambang sampai mobil, ternyata belum ada, dan Indonesia yang pertama melakukan ini," tambahnya.

Indonesia punya target menjadi pemain besar dalam rantai pasok kendaraan listrik dunia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan target ini sudah mulai terwujud dan tidak ada negara lain yang bisa menjegal atau menghadang Indonesia untuk merealisasikan target itu.

"Siapa lagi yang mampu menghadang kita kalau kondisinya sekompetitif seperti itu? Saya yakin kompetisi dengan negara lain bisa kita menangkan," tegas Jokowi.

(ily/das)

Hide Ads