Kelas Industri Baja Pertama RI Resmi Dibuka Kemenperin

Kelas Industri Baja Pertama RI Resmi Dibuka Kemenperin

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 12 Agu 2024 21:00 WIB
Gedung Kemenperin
Gedung Kemenperin/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar melaksanakan pendidikan dan pelatihan vokasi untuk mencetak SDM industri yang kompeten. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan kinerja industri di sektor baja nasional.

Peran ini dijalankan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) melalui sejumlah unit pendidikan vokasi yang dimiliki, terdiri dari SMK, politeknik, dan akademi komunitas, serta Balai Diklat Industri (BDI). Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPVI), Wulan Aprilianti Permatasari mengatakan, pihaknya kini membuka kelas industri bidang teknologi baja pertama di Indonesia

"Prospek industri baja yang potensial di Indonesia membutuhkan SDM tenaga kerja ahli yang besar juga, maka PT Krakatau Posco menggandeng SMK Kemenperin, yaitu SMK-SMTI Yogyakarta dalam upaya mencetak SDM industri baja yang unggul melalui pembentukan Kelas Teknologi Industri Baja. Kelas ini merupakan kelas industri bidang teknologi baja pertama di Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (12/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kolaborasi PT Krakatau Posco dengan SMK-SMTI Yogyakarta merupakan bagian dari pelaksanaan dari ruang lingkup kerja sama yang ditandatangani kedua pihak pada 9 November 2023. Untuk angkatan pertama, peserta kelas tersebut sebanyak 20 siswa yang telah lolos seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) serta dengan keterlibatan langsung dari PT Krakatau POSCO dalam proses seleksinya.

Menurut Wulan, keunggulan Kelas Teknologi Industri Baja ini adalah jaminan magang dan kesempatan bekerja di PT Krakatau POSCO. Kurikulum dan tim pengajar juga bekerja sama langsung dengan perusahaan tersebut. Selain terdapat mata pelajaran yang dibutuhkan untuk industri baja, siswa juga akan mempelajari bahasa Korea untuk persiapan magang.

ADVERTISEMENT

SMK-SMTI Yogyakarta merupakan sekolah vokasi industri milik Kemenperin yang selama ini memfokuskan pembelajaran untuk menghasilkan tenaga kerja yang andal dalam bidang teknologi industri. Sekolah ini memiliki tiga kompetensi keahlian, yaitu Kimia Analisis, Kimia Industri, dan Teknik Mekatronika.

"Ditempa menjadi SDM kompeten selama menempuh pendidikan, lulusan SMK-SMTI Yogyakarta diminati dan diserap oleh dunia industri. Dari 272 lulusan tahun 2023, sebanyak 217 orang di antaranya sudah bekerja, sementara 55 orang memilih untuk melanjutkan studi," papar Wulan.

Sebelumnya, sekolah tersebut telah bekerja sama dengan berbagai mitra baik dalam dan luar negeri. Beberapa di antaranya PT Amerta Indah Otsuka, Yangzhou Polytechnic Institute, Toyota Boshoku Ina, PT Siemens, PT TMMIN, dan lain-lain.

"Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dengan Krakatau Posco dan dapat memenuhi harapan dari perusahaan. Untuk proyeksi ke depan, SMK-SMTI Yogyakarta dapat mereplikasi program yang sama untuk pemenuhan sumber daya manusia industri sesuai dengan kebutuhan teknis industri pada sektor yang lain," pungkas Wulan.

Kemenperin mencatat Industri logam dasar menunjukkan pertumbuhan tertinggi pada triwulan I tahun 2024, dengan mencapai 16,57 persen. Sektor ini menjadi bagian dari kontributor terbesar ketiga terhadap industri pengolahan, dengan kelompok industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik. Selain itu, pada kuartal I-2024, ekspor produk baja meningkat 38,3 persen dari 3,81 juta ton menjadi 5,27 juta ton (y-o-y).

(ily/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads