Upaya ini menitikberatkan pada pilihan untuk tak lagi mengekspor barang mentah, namun mengolahnya di dalam negeri guna menciptakan nilai tambah. Kementerian Investasi/BKPM menjadi institusi negara yang menciptakan terobosan dalam dalam meningkatkan investasi hilirisasi.
Atas upaya tersebut, Kementerian Investasi/BKPM mendapat anugerah detikcom Awards 2024 sebagai Lembaga Pendorong Hilirisasi dan Ekonomi Berkelanjutan.
"Hilirisasi ini menyumbang kontribusi signifikan terhadap pencapaian investasi di Indonesia lebih dari 20% dalam 5 tahun terakhir ini, jumlahnya Rp 1.245 triliun. Jadi ini hal positif dan akan diteruskan karena menciptakan nilai tambah, value added, dan paling penting menciptakan lapangan kerja," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani di The Westin, Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Hilirisasi ini juga menjadi bagian pemerintah mendorong ekonomi berkelanjutan, di mana pengembangan sumber daya alam juga mempertimbangkan aspek lingkungan, misalnya hilirisasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Pengembangan kendaraan listrik ini diharapkan menjadi solusi dalam mengatasi masalah emisi.
Sebagai kementerian yang membidangi investasi, Kementerian Investasi/BKPM menjadikan investasi hilirisasi sebagai salah satu fokus. Hal itu tampak dari besarnya investasi hilirisasi yang masuk ke Indonesia.
Pada 2023, realisasi investasi tercatat Rp 1.418,9 triliun atau 101,3% dari target yang ditetapkan, yakni sebesar Rp 1.400 triliun. Dari situ, realisasi investasi di bidang hilirisasi tercatat Rp 375,4 triliun atau sebesar 26,5% dari total realisasi investasi.
Rinciannya, investasi hilirisasi sektor mineral sebesar Rp 216,8 triliun, kehutanan Rp 51,8 triliun, pertanian Rp 50,8 triliun, minyak dan gas Rp 46,3 triliun, dan ekosistem kendaraan listrik Rp 9,7 triliun. Pada semester I-2024, realisasi investasi tercatat sebesar Rp 829 triliun.
Dari total investasi tersebut, sebanyak Rp 181,4 triliun merupakan realisasi investasi di bidang hilirisasi. Investasi hilirisasi itu terdiri dari mineral Rp 114,1 triliun, kehutanan Rp 24,5 triliun, pertanian Rp 23,6 triliun, minyak dan gas Rp 13,2 triliun dan ekosistem kendaraan listrik Rp 6 triliun.
(ily/fdl)